Catatan Khotbah: “God is Still Working.” Ditulis ulang dari sharing Bp. Pdt. Yose Ferlianto di Ibadah Minggu di MDC Graha Pemulihan, pada Tgl. 23 Maret 2025.
Tuhan sampai detik ini masih terus bekerja, dan Dia tidak pernah memutuskan untuk pensiun. Dia adalah Allah yang selalu terlibat aktif dan masih terus bekerja di dalam kehidupan kita.
“Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.” (Roma 8:28).
Ayat di atas telah menjadi ayat favorit dari banyak orang. Melalui ayat tersebut, banyak orang telah dikuatkan di masa-masa yang sulit. Tetapi yang menjadi pertanyaannya adalah,
“Apakah Tuhan itu masih bekerja di dalam kehidupan kita, pada hari-hari ini?”
Karena yang kita jumpai pada hari-hari ini, sepertinya Tuhan itu sudah tidak lagi bekerja di dalam hidup kita. Dunia yang sedang kita tinggali juga tidak berada di dalam keadaan yang baik-baik saja. Kondisi perekonomian global yang serba tidak menentu turut mempengaruhi keadaan di Indonesia, sehingga banyak orang melihat sudah tidak ada lagi gambaran tentang masa depan di dalam negeri ini. Bahkan sudah ada dua hashtag besar yang sering kita dengar di media sosial yakni, #kaburajadulu dan #Indonesiagelap.
8 dari 10 orang yang pernah dimintai pendapat oleh Pdt. Yose juga merasa pesimis dan mereka sudah tidak lagi memiliki kepercayaan bahwa, bersama dengan Tuhan Yesus.. Indonesia masih memiliki harapan dan masa depan yang lebih baik.
“When I cannot trace His hand, I can always trust His heart.” (Charles Spurgeon).
Sekalipun kita tidak melihat jejak pekerjaan tangan Tuhan yang sepertinya sudah tidak bekerja lagi di dalam hidup kita, tetapi teruslah memercayai hati-Nya.. bahwa Dia masih terus bekerja, dan rancangan-Nya itu selalu mendatangkan kebaikan di dalam hidup kita.
Apa yang dapat dipelajari dari Roma 8:28?
Pertama. Kepastian akan Janji Allah.
“Kita tahu sekarang,”
Di tengah keadaan yang serba tidak pasti, kita masih dapat bersandar pada janji Tuhan yang tetap pasti sebab Dia tidak pernah gagal. Di dalam penggalan ayat di atas merupakan sebuah pernyataan iman dan keyakinan bahwa Dia masih turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Dia itu memiliki kemampuan, dan Dia juga mau untuk menolong kita.
Siapa yang kita kenal di masa krisis, itulah yang akan menentukan bagaimana jalannya hidup kita di kedepannya. Tetapi yang menjadi pertanyaannya bagi setiap kita adalah,
“Apakah kita mau berusaha untuk dapat mengenal Dia lebih dalam lagi?”
Perkataan “kita tahu sekarang” tidak hanya memiliki arti kita sudah pernah melihatnya, tetapi kita juga mengalami sendiri bagaimana penyertaan-Nya yang ajaib di dalam hidup kita. Kita tahu dan mengenal pada Siapa kita percaya dan yang memimpin hidup kita, yakni pada Tuhan Yesus.
Kesaksian Pdt. Yose Ferlianto (1).
Di penghujung akhir di tahun 2024, Pdt. Yose mengajak keluarga intinya untuk berdoa bersama, mengucap syukur, dan juga saling berbagi kesaksian mengenai pertolongan Tuhan apa saja yang pernah didapat di sepanjang tahun 2024.
Benaya, putranya bersaksi mendapatkan pertolongan dan kebaikan Tuhan yang ajaib, pada saat dirinya harus menyelesaikan tugas akhirnya. Dirinya mendapat akses masuk ke dalam laboratorium untuk penelitian tugas akhir di luar dari jadwal yang biasanya, karena mendapat kemurahan hati dari dosen yang bertanggung jawab sebagai pemegang kunci Lab.
Mengapa hal ini bisa terjadi?
Semuanya ini dikarenakan Benaya dan dosennya sama-sama saling mengenal, sehingga dosennya ini memercayakan kunci Lab. agar pengerjaan tugas akhir dapat selesai jauh lebih cepat. Dari waktu perkiraan selama sebulan untuk menyelesaikan, kini dapat diselesaikan hanya dalam kurun waktu selama beberapa hari saja.
Karena kebaikan Tuhan dan kemurahan hati dosennya, hal ini membantu Benaya untuk dapat menyelesaikan masa perkuliahannya lebih cepat, yakni 3,5 tahun serta meraih nilai Cumlaude / penghargaan akademik yang diberikan pada mahasiswa yang berhasil menyelesaikan studi dengan nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tinggi, biasanya di atas 3,5.
Semuanya ini dapat terjadi hanya karena kemurahan dan kebaikan-Nya saja..
Dari pengalaman Benaya, kita dapat belajar mengenai betapa pentingnya kita menjaga dan memperdalam pengenalan kita akan Dia. Sebab,
“Allah bukanlah manusia, sehingga Ia berdusta bukan anak manusia, sehingga Ia menyesal. Masakan Ia berfirman dan tidak melakukannya, atau berbicara dan tidak menepatinya?” (Bilangan 23:19).
“Never be afraid to trust an unknown future to a known God.” (Corrie ten Boom).
Jangan pernah takut memercayakan masa depan yang tidak dapat diketahui dengan pasti, pada Tuhan yang pasti dan tidak akan pernah berubah kesetiaan-Nya. Hal ini bisa kita lihat di masa pandemi, di mana tak ada seorangpun yang bisa meramal kapan datangnya virus COVID-19. Banyak buku sudah memprediksi bagaimana jalannya masa depan, tetapi semua teori dan ramalan tersebut tidak pernah terjadi karena datangnya virus ini. Dan di dalam masa pandemi, tidak sedikit orang yang telah mengalami pertolongan dan pemeliharaan-Nya yang ajaib di hidupnya.
Ciri-ciri masa depan itu tidak ada kepastian, tetapi masih ada kepastian di dalam janji Tuhan di Alkitab.
Kedua. Kedaulatan Allah adalah Ruang Lingkup-Nya.
“..bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu..”
Wilayah Tuhan bekerja itu tidak dibatasi oleh akal dan pikiran kita manusia yang terbatas, karena ruang lingkup kedaulatan-Nya itu tidak memiliki batas. Kata “dalam segala sesuatu..” bisa memiliki arti ketika di dalam hidup kita diizinkan mengalami kegagalan, sakit penyakit, kebangkrutan, ditinggal oleh orang yang kita sayangi, bahkan termasuk keberhasilan dan kesuksesan kita..
Kalau kita tidak mau meletakkan semua hal tersebut di bawah kendali dan kedaulatan Tuhan, maka kita bisa terjatuh dan semakin jauh dari persekutuan karib yang dibangun bersama-Nya.
Ada kedaulatan Allah di dalam setiap peristiwa yang diizinkan terjadi di dalam hidup kita. Dia selalu campur tangan di dalam kehidupan ini.
Hakim yang berkuasa sekalipun, dia pasti dibatasi oleh wilayah yuridiksi / otoritas hukumnya. Dirinya tidak akan bisa mengadili di wilayah lainnya. Tetapi kuasa Allah, tidak dibatasi apa pun juga.
“God’s limits are not the limits of our understanding. He works beyond what we can see or imagine.” (Oswald Chambers).
Batasan Allah bekerja bukanlah batasan dari pemahaman di hidup kita. Dia bekerja melampaui apa yang bisa kita lihat atau bayangkan, bahkan melampaui keadaan terburuk sekalipun.
Karena itu, letakkanlah segala kegagalan, kepedihan, penderitaan, dan juga berbagai keterbatasan kita pada lingkup wilayah Allah yang tidak terbatas. Dia yang akan bekerja melampaui apa yang kita bayangkan dan pikirkan.
Tetapi pertanyaan selanjutnya adalah,
“Apa yang kita imani hari-hari ini?”
Masihkah kita menaruh harap hanya pada Tuhan? Sebab apa yang diimani selama ini, itu seperti meletakkan apa yang kita miliki ke dalam tangan Allah yang wilayah-Nya tidak terbatas. Dia masih sanggup untuk mengerjakan apa yang tidak kita bayangkan dan pikirkan sebelumnya.
Ketiga. Rencana-Nya yang Sempurna.
“..untuk mendatangkan kebaikan..”
Dia tidak pernah menuntun kita pada rencana-Nya yang belum selesai. Mengapa? Karena penebusan yang sudah dikerjakan-Nya dari atas kayu salib, sudah selesai. Tetapi sering kali kita tidak berjalan sesuai dengan apa yang Dia mau, sehingga acap kali rencana-Nya tidak dapat terjadi dengan maksimal. Bagaimanapun juga di dalam anugerah-Nya yang besar, Dia akan menuntun setiap kita untuk kembali pada rencana-Nya yang tidak pernah gagal.
Bahkan segala kegagalan kita dapat diubah-Nya untuk mendatangkan kebaikan, ketika kita mau meletakkannya di dalam tangan-Nya.
Allah selalu terlibat aktif di dalam kehidupan: Untuk mengendalikan dan mengubahnya menjadi kebaikan bagi kita. Dia melakukannya untuk memberi pertumbuhan bagi kerohanian, dan hasil akhirnya adalah untuk kebaikan kita sendiri.
“Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar.” (Kejadian 50:20).
Kita melihat bagaimana saudara-saudara Yusuf selama ini telah merencanakan banyak hal yang jahat di dalam hidupnya, tetapi Allah sanggup untuk mengubah dan mendatangkan kebaikan, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar.
Ayub telah kehilangan segalanya di dalam hidupnya, tetapi hanya Tuhan yang sanggup untuk memulihkan total hidupnya (Ayub 42:10). Selain itu Ayub juga diajar Tuhan mengenai,
“Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.” (Ayub 42:5).
Orkes atau Orkestra adalah kelompok musisi yang memainkan alat musik bersama-sama. Bila musisi tersebut bermain sendiri dan semaunya sendiri, dan waktu bermainnya tidak tepat.. maka kita akan mendengar alunan suara musik yang kacau karena semua bermain semaunya sendiri.
Tetapi bila para musisi dan semua alat musik tersebut dimainkan bersama-sama, sesuai dengan arahan dan di waktu yang tepat.. sekalipun terdiri dari alat musik yang berbeda-beda, maka nantinya akan terdengar suara harmoni yang indah.
Ketika kita mau meletakkan segala beban pergumulan di bawah kaki-Nya.. maka Dia yang akan mengubahnya untuk menjadi suara yang merdu, dan juga simfoni yang indah.
Kesulitan yang kita alami bukanlah ketiadaan akan kebaikan Tuhan. Apa pun yang diizinkan-Nya terjadi di dalam hidup, Dia tetap baik adanya.
Kesaksian Pdt. Yose Ferlianto (2).
Karena kurang dapat membagi waktu antara kuliah di bidang Hukum dan juga pekerjaannya, Pdt. Yose pada akhirnya mengalami kegagalan di dalam menyelesaikan perkuliahannya / di-drop out, sehingga dirinya tidak dapat menyelesaikan S1-nya dengan tepat waktu, dan juga sampai tuntas. Hingga pada suatu hari terjadi titik balik di mana Beliau mendapat teguran dari pembacaan ayat firman Tuhan yang tertulis di dalam Lukas 5:4,
“Setelah selesai berbicara, Ia (Yesus) berkata kepada Simon: “Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan.””
Melalui ayat ini, Tuhan sepertinya memberi impresi / kesan agar Pdt. Yose mau “bertolak ke tempat yang dalam”, atau dengan kata lain kembali ke tempat di mana dirinya pernah gagal, dan menyelesaikan apa yang sudah dimulainya. Singkat cerita setelah selesai menempuh pendidikan S1-nya, Pdt. Yose diberikan kesempatan untuk melanjutkan S2 di bidang Teologi. Pdt. Andreas Rahardjo juga sangat mendukung akan hal ini.
Tetapi pada saat Pdt. Yose berdoa untuk mencari kehendak dan tuntunan dari-Nya, Roh Kudus sepertinya kuat memberi dorongan agar dirinya melanjutkan pendidikan S2 di bidang Hukum. Sedangkan untuk S2 di bidang Teologi, Pdt. Yose justru tidak mendapatkan damai sejahtera. Ketika Pdt. Yose bertukar pikiran pada Pdt. Andreas, Beliau menyetujui dan mendukungnya penuh untuk melanjutkan ke S2 di bidang Hukum.
Tetapi karena sudah lama tidak mempelajari ilmu Hukum, Pdt. Yose berdoa memohon hikmat dan pertolongan Tuhan untuk dapat dipertemukan dengan orang-orang yang dapat mendukung untuk menyelesaikan pendidikan S2-nya ini. Pdt. Yose memiliki keyakinan bila Tuhan yang mengarahkan dirinya untuk melanjutkan S2 di bidang Hukum, maka Tuhan pasti akan menolong untuk menyelesaikan pendidikan ini sampai tuntas.
Pdt. Yose lalu berkenalan dengan seorang hakim, yang selama ini tempat kerjanya tidak pernah menetap di Surabaya, dan setelah pindah di Surabaya baru berjemaat di MDC Galaxy. Pada saat Pdt. Yose baru mulai belajar Hukum, dirinya sering meminta teman hakimnya ini untuk menjadi mentor yang dapat membimbing dan mengajarinya kembali semua ilmu Hukum, yang sudah lama tidak dipelajarinya lebih dari 20 tahun lamanya.
Posisinya baru ditempatkan sebagai hakim di luar pulau Jawa, tetapi ketika didoakan untuk dapat menjadi mentor yang dapat membimbing Pdt. Yose, Tuhan dengan kedaulatan-Nya yang ajaib justru memindahkan hakim tersebut untuk dapat bekerja di kota Surabaya. Hal ini sangatlah tidak masuk di akal, mengingat teman dari Pdt. Yose ini masih muda dan bukan senior. Tetapi Pdt. Yose yakin bahwa ini adalah salah satu bukti penyertaan dari Tuhan, yang membantu Pdt. Yose untuk dapat menyelesaikan pendidikan S2-nya.
Bahkan saat kelulusan, Pdt. Yose juga dinobatkan sebagai lulusan terbaik nomor dua.
Ruang lingkup kedaulatan Tuhan itu berbeda sama ruang lingkup kerjanya manusia. Dia merancang segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan tidak hanya bagi hidup Pdt. Yose saja tetapi juga bagi orang-orang yang selama ini mendukung hidupnya, dan termasuk juga yang menyayanginya.
Tidak berhenti hanya sampai di sana, Tuhan juga mendorongnya untuk membukukan hasil karya tulis / tesis yang selama ini dibuatnya. Dan buku ini dapat dipakai Tuhan lebih lagi untuk menjadi berkat bagi banyak orang.
Segala kemuliaan hanya bagi nama Tuhan!
Ketika kita mau belajar taat pada suara dan tuntunan dari Tuhan, maka hal yang tidak mungkin dapat diubah-Nya menjadi mungkin.
Karena itu jangan pernah menyerah ketika kita masih diizinkan menghadapi berbagai kegagalan. Taruhlah segala sesuatu yang pernah kita alami pada wilayah Tuhan yang tak terbatas, Dia masih sanggup mengerjakan sesuatu di hidup kita.
Keempat. Janji yang Terbatas.
“..bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.”
Mengapa kita diizinkan harus mengalami hal-hal yang tak mengenakkan terlebih dahulu, di dalam hidup kita? Janji Tuhan di ayat di atas ini terbatas hanya bagi mereka yang mengasihi Tuhan dan yang terpanggil sesuai dengan rencana-Nya. Karena itu milikilah selalu hati yang mudah ditegur dan dibentuk oleh Tuhan. Milikilah selalu hati yang mudah bertobat, maka kita akan melihat pemulihan dapat Tuhan kerjakan di dalam hidup ini.
“Jalan orang fasik adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi siapa mengejar kebenaran, dikasihi-Nya.” (Amsal 15:9).
Sesulit apa pun keadaannya, teruslah mengejar dan taat untuk melakukan kebenaran firman Tuhan. Hari-hari ini banyak orang yang sekadar hidup hanya untuk mencari pembenaran, bukan kebenaran. Banyak dijumpai pada saat konseling, orang-orang hanya mengatakan hal-hal yang membenarkan dirinya sendiri terlebih dahulu. Mereka lebih memilih sibuk untuk memberi klarifikasi dan hidup semaunya sendiri.
“Janji Allah selalu cukup bagi mereka yang percaya, tetapi tidak berlaku bagi mereka yang memilih untuk berjalan sendiri.” (Charles Stanley).
Bahasa Jawa-nya memiliki arti,
Urip ojok sakerepe dewe. Hidup jangan hanya semau dan seenaknya sendiri saja. Pepatah ini menekankan betapa pentingnya untuk kita tidak selalu bertindak sesuai keinginannya sendiri, melainkan juga mempertimbangkan bagaimana keinginan dan perasaan orang lain. Hal ini juga mengajarkan betapa pentingnya toleransi dan kerukunan, dalam kehidupan sehari-hari.
Hari-hari ini kita tidak bisa berjalan tanpa hikmat dan tuntunan dari Tuhan. Kita tidak bisa hidup hanya untuk menuruti keinginan dan mau diri kita sendiri saja, karena dengan demikian berarti kita memutuskan untuk keluar dari wilayah kedaulatan-Nya Tuhan. Tetapi kalau kita memiliki kerelaan hati dan mau untuk masuk dan dibentuk oleh-Nya, maka sesungguhnya masih banyak hal yang Tuhan dapat kerjakan di dalam hidup kita.
Kisah Hidup Fanny Crosby.
Dari sumber Wikipedia, Frances Jane Crosby (24 Maret 1820 – 12 Februari 1915 biasanya dikenal sebagai Fanny Crosby, tetapi kadang-kadang sebagai Frances van Alstyne) adalah seorang penulis lirik lagu Amerika Serikat yang dikenal himne-nya. Tetapi pada saat berumur 6 minggu, ia terkena flu dan matanya mengalami peradangan. Namun ketika dibawa ke dokter, terjadi malapraktik medis yang pada akhirnya membutakan matanya.
Ayahnya meninggal ketika dirinya baru berusia enam bulan sehingga akhirnya dibesarkan oleh ibu dan neneknya, yang mendidiknya dengan membacakan Alkitab selama berjam-jam di setiap harinya. Hal ini telah mengasah kemampuannya untuk mengingat dengan luar biasa.
Fanny Crosby menikah dengan Alexander Van Alstyne, seorang musisi buta dan sesama guru, pada tahun 1858. Mereka memiliki seorang putri, Francis, yang meninggal pada saat bayi. Alexander juga menyusul meninggal pada Tgl. 19 Juli 1902.
Dari berbagai sumber, pada saat kematiannya Fanny Crosby telah menulis sekitar 5.500 hingga 9.000 himne dan lagu pujian. Hal ini menjadikannya sebagai salah satu perempuan yang paling berpengaruh di Amerika Serikat, dan meninggalkan warisan abadi bagi setiap kita.
Ketika Fanny Crosby menaruh hidupnya di dalam tangan Sang Penebus, maka Tuhan yang menuntun dan memampukannya untuk dapat menggenapi rencana-Nya yang sempurna, di hidupnya.
Lagu “Blessed Assurance” atau “Ku Berbahagia”, adalah sebuah kidung Kristen yang terkenal. Liriknya ditulis pada tahun 1873 oleh Fanny Crosby, dan dengan musik yang ditulis pada tahun 1873 oleh Phoebe Knapp.
Blessed assurance, Jesus is mine. Oh, what a foretaste of glory divine! Heir of salvation, purchase of God. Born of his Spirit, washed in His blood.
This is my story, this is my song. Praising my Savior all the day long. This is my story, this is my song. Praising my Savior all the day long..
Perfect submission, perfect delight. Visions of rapture now burst on my sight. Angels descending bring from above. Echoes of mercy, whispers of love.
Perfect submission, all is at rest. I in my Savior am happy and blest. Watching and waiting, looking above. Filled with His goodness, lost in His love..
Dari penggalan lirik lagu di atas,
“This is my story, my song..”
Hal inilah yang membuat Pdt. Yose bertanya dan membuat dirinya terharu akan cerita di bagian mananya di hidup Fanny Crosby ini?
Sebab di sepanjang hidupnya pasti penuh dengan bullying / intimidasi dan Fanny Crosby pastinya memiliki alasan yang kuat untuk menyalahkan keadaan.. dan bisa jadi, kecewa serta meninggalkan Tuhan. Tetapi justru di dalam kelemahannya, Kasih yang besar yakni Tuhan Yesus sendiri itu yang menjumpai dan memegang hidupnya, serta memakai dirinya untuk dapat menulis banyak himne yang memuliakan nama-Nya.
Hal apakah yang menjadi kisah di hidup kita, pada hari-hari ini? Serahkanlah segala kegagalan dan juga keberhasilan yang pernah kita raih di dalam hidup kita ini ke dalam tangan Sang Penebus. Teruslah memercayai bahwa kita akan mengalami campur tangan dari-Nya, di dalam kehidupan ini.
Dia masih sanggup untuk mengubah segala peristiwa yang terjadi di dalam hidup kita untuk dapat memberkati kehidupan banyak orang, dan juga memuliakan nama-Nya.
Amin. Tuhan Yesus memberkati..
Comments