top of page

Tinggal di dalam Kasih Kristus (Stevy Golioth)

Catatan Khotbah: Tinggal di dalam Kasih Kristus. Ditulis dari sharing Bp. Pdt. Stevy Golioth, di Ibadah Doa Pagi Tgl. 25 Februari 2023.


“Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu.” (Yohanes 15:9).

Selama ini kita semua telah berjalan dalam naungan kasih dan kebaikan Tuhan, dan semua hal baik yang terjadi selama ini semata-mata hanya karena insiatif-Nya dalam mengasihi dan menjagai hidup kita, bukan karena kecakapan dan kekuatan kita. Di ayat di atas, ada satu hal yang Tuhan Yesus ajarkan yakni, betapa perlunya kesetiaan yang dibangun terus-menerus untuk kita tetap tinggal dalam kasih-Nya.


Memang, hal ini bukanlah sesuatu yang mudah untuk dilakukan karena kita secara manusia masih memiliki natur dosa dan terkadang masih bisa memberontak. Tetapi ketika tinggal di dalam kasih-Nya, hal ini berarti kita memutuskan untuk mau hidup dalam persekutuan dengan-Nya, dan juga bersungguh hati dalam mengikuti-Nya.


Beberapa minggu ini kita telah belajar dari kehidupan Paulus, bagaimana kita belajar untuk hidup di dalam Kristus. Segala yang dialaminya, semuanya bertujuan untuk kemajuan pemberitaan dari Injil, bukan untuk dirinya sendiri.


“Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya,” (Filipi 3:10).

Tetap tinggal dalam kasih-Nya berarti kita mau mempercayakan sepenuhnya hidup kita pada Kristus. Kita diingatkan kembali akan hal mendasar untuk selalu tinggal dalam kasih-Nya.


“Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.” (Yohanes 15:4-5).


Di luar kasih-Nya, kita tidak dapat berbuat apa-apa. Hidup di luar kasih-Nya, cepat atau lambat, hidup kita akan mengalami kekeringan.


Tinggal dalam Kasih Kristus memiliki arti:


Pertama. Adalah sebuah perintah bagi kita untuk mau tunduk dan taat pada otoritas kedaulatan firman Tuhan.


Dari waktu ke waktu, Dia terus mengajar kita untuk selalu tinggal dalam kasih-Nya, dan hal ini tidak dapat ditawar. Saat semuanya berjalan dengan baik, kita dapat mengatakan bahwa Tuhan itu baik. Tetapi saat terjadi hal-hal yang tak mengenakkan, kita merasa Tuhan tidak mengasihi diri kita lagi. Dan kenyataannya, apa pun keadaan dan musim yang sedang dilalui, Dia tetap baik dan setia mengasihi kita. Dia tidak pernah meninggalkan kita sendirian.


Dan bentuk pemberian kasih-Nya itu sudah sempurna melalui pengorbanan-Nya di atas kayu salib, untuk menebus dan membayar lunas dosa-dosa kita. Tidak ada satu pun yang dapat kita pertahankan di hadapan-Nya, karena hidup kita sesungguhnya sudah menjadi milik-Nya.


“namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.” (Galatia 2:20).


Kedua. Menunjukkan pada kita bahwa Dia adalah Pribadi yang selalu siap dan masih sanggup untuk menjamin dan mencukupkan setiap kebutuhan di dalam hidup kita.


Mazmur 23 dengan jelas mengatakan bahwa kita harus tinggal di dalam kasih-Nya, karena kita akan dipenuhi dengan kasih dan Pribadi-Nya.


Ketiga. Kita selalu berserah dan juga berharap hanya pada Tuhan.


Kasih-Nya pada kita sudah terbukti, dengan pengorbanan-Nya di atas kayu salib. Marilah selalu menggantungkan harapan kita hanya kepada-Nya, bukan pada yang lain.


Keempat. Tinggal di dalam kasih Kristus memberi jalan bagi kita untuk dapat melihat dan merasakan pembelaan-Nya.


Dia menuntun hidup kita hari demi hari agar kita dapat melihat apa yang sedang Dia renda dan juga kerjakan dalam hidup kita. Oleh karena itu tetaplah tinggal di dalam kasih-Nya, dan jangan berusaha keluar dan memberontak melawan-Nya. Tetaplah mempercayai bahwa rencana-Nya itu selalu terbaik bagi pribadi kita.


Kelima. Dengan tinggal di dalam kasih Kristus, membuat diri kita selalu dimampukan-Nya untuk dapat melakukan yang terbaik. Karena kita tinggal dalam kasih-Nya, maka hidup kita juga akan dipenuhi kasih-Nya sehingga di dalam segala keadaan, kita selalu dimampukan untuk dapat berbagi kasih satu dengan lainnya.


Amin. Tuhan Yesus memberkati.

140 tampilan0 komentar

Comments


bottom of page