Catatan Khotbah: “Berdoa dan Berjaga-jaga.” Ditulis ulang dari sharing khotbah Bp. Pdt. Paul Pitoy di Ibadah Minggu di MDC Graha Pemulihan, pada Tgl. 24 Maret 2024.
“Ketika Yesus duduk di atas Bukit Zaitun, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya untuk bercakap-cakap sendirian dengan Dia. Kata mereka: "Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi dan apakah tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia?" Jawab Yesus kepada mereka: "Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu! Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang. Kamu akan mendengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang. Namun berawas-awaslah jangan kamu gelisah; sebab semuanya itu harus terjadi, tetapi itu belum kesudahannya.” (Matius 24:3-6).
“Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang.” (Matius 24:42).
Hari Tuhan tidak ada seorangpun yang tahu, yang kita tahu hanyalah tanda-tanda sebelum kedatangan-Nya yang kedua kali. Tetapi di balik semua tanda tersebut, firman Tuhan mengatakan bahwa “itu belum kesudahannya”. Banyak orang yang meramalkan kedatangan-Nya yang kedua tetapi tidak ada satupun yang terjadi, karena tidak ada seorangpun yang benar-benar tahu kapan hari-Nya akan datang.
Bagi pengikut Kristus, ujung dari kesudahan hidup kita hanya ada dua hal. Pertama, ketika Tuhan Yesus datang kedua kalinya dan menjemput, yang di mana kita tidak tahu kapan waktu-Nya Dia datang. Yang kedua, ketika kita menutup mata di dalam dunia yang fana dan melihat Tuhan Yesus, saat membuka mata untuk pertama kalinya di dalam kekekalan Surga.
"Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat. Sebab ia akan menimpa semua penduduk bumi ini. Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia." (Lukas 21:34-36).
“Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.” (Amsal 4:23).
Kita perlu untuk tetap berdoa dan berjaga-jaga, karena kita tidak pernah tahu kapan waktu-Nya akan datang. Dan apa yang perlu kita jaga? Jagalah hati kita dengan baik dan dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah akan terpancar kehidupan dan menentukan jalan hidup kita.
Kenapa hati kita harus dijaga?
“Kata-Nya lagi: "Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya, sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang."” (Markus 7:20-23).
Modal kita untuk bertemu dengan Tuhan Yesus hanyalah hati yang kudus. Itulah sebabnya, kita perlu untuk menjaga hati agar tidak ada hal-hal yang sifatnya najis yang tersimpan di dalam hati. Sebab ketika apa yang berada di dalam hati tetap kita jaga kudus dan baik adanya, maka yang akan keluar dari hidup kita adalah hal yang baik dan juga menguduskan sesama kita.
Selama kita masih diberi waktu dan kesempatan untuk hidup di dalam dunia ini, tetaplah setia di dalam mengasihi dan melayani Tuhan dengan segenap hati, jiwa, akal budi, dan kekuatan kita. Jagalah hati untuk tetap berada di dalam kebenaran dan terus berbuat benar, agar kita dapat dipakai-Nya lebih lagi untuk dapat menyatakan kemuliaan-Nya.
Ketika menjaga hati dan hidup tetap benar, maka kita akan mendapat kesempatan untuk melihat Tuhan as He is / seperti apa adanya Dia di masa kini di dalam tubuh kemuliaan-Nya, dan bukan as He was / seperti keadaan Dia di masa lalu, pada saat Dia melayani di atas muka bumi.
“Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."” (Matius 22:37-40).
Amin. Tuhan Yesus memberkati..
Comments