top of page

Mengapa Berdoa dan Berpuasa? (Andreas Rahardjo)


Mengapa Berdoa dan Berpuasa?


Pertama. Karena kita yakin bahwa Tuhan itu masih menjawab berbagai permohonan doa yang kita panjatkan.


“Sampai sekarang kamu belum meminta sesuatupun dalam nama-Ku. Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu.” (Yohanes 16:24).


Sadarilah bahwa kita ini terbatas, dan ada hal-hal yang di mana dengan kekuatan kita sendiri, tidak dapat menyelesaikan segala hal. Tetapi kita masih memiliki Allah yang kekuatan-Nya tidak dapat dibatasi oleh apa pun juga. Dan kita masih dapat meminta-Nya melalui permohonan doa kita, sembari mempercayai bahwa Dia masih sanggup dan berkuasa untuk menjawab berbagai permohonan doa, sesuai dengan waktu dan rencana-Nya yang terbaik. Bagi Allah dan orang percaya, tidak ada yang mustahil. Orang yang keras hatinya tidak dapat berdoa, karena keras hatinya menghalangi Allah untuk berbicara dan bekerja di dalam dan melalui hidupnya.


Perubahan apa yang harus terjadi di dalam gereja setelah masa pandemi ini? Gereja harus kembali pada doa-doanya yang selama ini telah ditinggalkan. Firman Tuhan berkata,


“mereka akan Kubawa ke gunung-Ku yang kudus dan akan Kuberi kesukaan di rumah doa-Ku. Aku akan berkenan kepada korban-korban bakaran dan korban-korban sembelihan mereka yang dipersembahkan di atas mezbah-Ku, sebab rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa.” (Yesaya 56:7).


Kalau gereja tidak bersungguh hati kembali pada doa-doanya, maka gereja lama-kelamaan bisa punah. Segala hal yang dihasilkan gereja harus merupakan hasil dari doa-doanya. Tidak ada pilihan lain selain harus kembali pada doa-doa kita. Setiap keluarga harus kembali mengobarkan api doa di dalam rumahnya masing-masing.


Kedua. Kita berdoa dan berpuasa itu untuk pertobatan diri sendiri.


Tidak salah bila berdoa dengan kesungguhan hati dan disertai berbagai ekspresi lainnya, tetapi kita tidak boleh melupakan untuk selalu menyelidiki bagaimana kondisi dan apa yang berada di dalam hati yang sesungguhnya.


“dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka.” (2 Tawarikh 7:14).


Sering kali kita mengatakan kalau kita ini berdoa dengan merendahkan diri, tetapi posisi hati kita masih “di atas gunung”, dan kita masih berkompromi dengan banyak ketidakbenaran di dalam hidup. Berkat Tuhan itu tercurah, kalau posisi hati dan hidup kita benar di hadapan-Nya. Kalau kita masih memberontak, merasa benar sendiri, dan tidak mau bertobat.. maka kita harus kembali membenarkan frekuensi signal di dalam hidup kita untuk kembali kepada-Nya dengan bersungguh hati. Biarlah firman Tuhan itu yang selalu membersihkan hati dan hidup kita, di setiap hari yang sedang kita lalui.


Ketiga. Doa puasa untuk menciptakan suatu urgensi. Tidak bisa tidak, kita harus berdoa, dan secepatnya untuk berdoa.


“"Tetapi sekarang juga," demikianlah firman TUHAN, "berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis dan dengan mengaduh." Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu, berbaliklah kepada TUHAN, Allahmu, sebab Ia pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia, dan Ia menyesal karena hukuman-Nya.” (Yoel 2:12-13).


Tuhan menginginkan pertobatan hati kita, tidak hanya sekadar perubahan tampak luar tetapi dalam hatinya tetap sama. Ada sesuatu yang urgent / mendesak, di mana kita harus melakukannya. Bahkan firman Tuhan berkata,


“kumpulkanlah bangsa ini, kuduskanlah jemaah, himpunkanlah orang-orang yang tua, kumpulkanlah anak-anak, bahkan anak-anak yang menyusu; baiklah penganten laki-laki keluar dari kamarnya, dan penganten perempuan dari kamar tidurnya; baiklah para imam, pelayan-pelayan TUHAN, menangis di antara balai depan dan mezbah, dan berkata: "Sayangilah, ya TUHAN, umat-Mu, dan janganlah biarkan milik-Mu sendiri menjadi cela, sehingga bangsa-bangsa menyindir kepada mereka. Mengapa orang berkata di antara bangsa: Di mana Allah mereka?"” (ayat 16-17).


Rindukan supaya Tuhan bekerja dan memulihkan kembali setiap aspek di hidup kita, keluarga, orang-orang sekitar, kota Surabaya, dan juga bangsa Indonesia. Naikkan setiap permohonan doa kita di hadapan-Nya bagi bangsa Indonesia agar selalu diberkati dan dijagai Tuhan Yesus. Terutama juga menjelang tahun 2024 ada momen Pemilu, agar semuanya boleh berjalan dengan baik dan lancar, dilindungi dan disertai Tuhan, serta pemimpin terbaik yang takut akan Dia boleh memimpin bangsa Indonesia.


“Aku akan memulihkan kepadamu tahun-tahun yang hasilnya dimakan habis oleh belalang pindahan, belalang pelompat, belalang pelahap dan belalang pengerip, tentara-Ku yang besar yang Kukirim ke antara kamu. Maka kamu akan makan banyak-banyak dan menjadi kenyang, dan kamu akan memuji-muji nama TUHAN, Allahmu, yang telah memperlakukan kamu dengan ajaib; dan umat-Ku tidak akan menjadi malu lagi untuk selama-lamanya.” (ayat 25-26).


Orang Kristen yang tidak serius dengan doa-doanya, maka dirinya tidak pernah serius dengan hidup kekristenannya.


Keempat. Supaya kita mengalami breakthrough / terobosan rohani.


“Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa dan berpuasa.” (Matius 17:21).

Terobosan apa yang kita rindukan? Selama ini kita bekerja dengan sangat keras, tetapi hasilnya tidak bisa maksimal? Bisa jadi masalah sesungguhnya tidak selalu karena zaman lagi susah, tetapi karena ada spiritual problem / masalah kerohanian, kita harus semakin rajin berdoa agar berkat Tuhan dicurahkan lebih lagi di dalam hidup kita. Bisa jadi karena ada kuasa Iblis yang berusaha menghalangi berkat-berkat Tuhan, dan kita harus masuk dalam doa puasa untuk mematahkan setiap ikatan, dan mendatangkan terobosan rohani di dalam hidup kita.


Kelima. Untuk menutup celah supaya tidak ada lagi yang dicuri Iblis di dalam hidup kita.


“Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.” (Yohanes 10:10).


Hal apa yang selama ini telah dicuri Iblis dari setiap aspek di dalam hidup kita? Dengan berdoa puasa, kita dapat menutup setiap celah yang terbuka selama ini, sehingga tidak ada lagi yang dicuri oleh Iblis. Dan kita dapat berjalan bersama dengan Tuhan dan juga kuasa-Nya yang selalu memberi kita hidup berkemenangan.


Justru di tengah-tengah krisis, biarlah Tuhan yang menunjukkan kuasa-Nya bekerja dengan luar biasa di dalam hidup kita. Biarlah Tuhan bekerja bersama dengan hidup kita, dan marilah bergandengan tangan serta menjadikan gereja kita sebagai Rumah Doa bagi banyak orang.


Tidak ada seorang pun yang tidak membutuhkan doa-doa kita, dan bahkan sesungguhnya doa-doa kita dinantikan oleh mereka. Marilah lebih banyak berdoa, mendukung dan mendoakan orang-orang di sekitar kita, dan biarlah gereja kita dikenal sebagai Gereja yang Berdoa.


Amin. Tuhan Yesus memberkati..

129 tampilan0 komentar

Komentáře


bottom of page