Dengan berdoa dan berpuasa, kita mengalihkan lebih lagi rasa lapar akan hal-hal jasmani, dan merubahnya menjadi rasa lapar akan hal-hal yang rohani dari Allah. Dengan berdoa dan berpuasa, bukan supaya kita dapat menjadi semakin sakti, tetapi supaya hati kita ini semakin dilembutkan, dan kita juga dapat mendengar-Nya lebih lagi, serta mau taat untuk melakukan kebenaran firman-Nya di dalam Alkitab.
Kuatkan dan Teguhkan Hatimu.
“Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, janganlah takut dan jangan gemetar karena mereka, sebab TUHAN, Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai engkau; Ia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau." Lalu Musa memanggil Yosua dan berkata kepadanya di depan seluruh orang Israel: "Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab engkau akan masuk bersama-sama dengan bangsa ini ke negeri yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyang mereka untuk memberikannya kepada mereka, dan engkau akan memimpin mereka sampai mereka memilikinya. Sebab TUHAN, Dia sendiri akan berjalan di depanmu, Dia sendiri akan menyertai engkau, Dia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau; janganlah takut dan janganlah patah hati. Kepada Yosua bin Nun diberi-Nya perintah, firman-Nya: "Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab engkau akan membawa orang Israel ke negeri yang Kujanjikan dengan sumpah kepada mereka, dan Aku akan menyertai engkau." (Ulangan 31:6-8,23).
Mengapa kata “Kuatkan dan Teguhkanlah Hatimu” di ayat di atas diulang sampai tiga kali, dan seperti peneguhan yang terus diulang-ulang? Hal ini dikarenakan janji Tuhan yang harus diraih Yosua kali ini tidaklah mudah didapat dan membutuhkan suatu tekad yang bulat, penuh iman, segala upaya, dan juga sikap terus ngotot.. untuk memperjuangkannya.
Pada zaman Musa, bangsa Israel telah dituntun Tuhan keluar dari Mesir, banyak mukjizat-Nya terjadi, dan mereka dipelihara dengan luar biasa di padang gurun. Tetapi karena terbuai dan terbiasa melihat mukjizat-Nya, bangsa Israel mulai kehilangan “Warrior Spirit” / Semangat Pejuang dan mereka berubah menjadi pengamat, penilai, dan kritikus hebat selama empat puluh tahun. Musa, bahkan Tuhan sendiri pun dikritik. Dari bangsa yang semula memiliki “Warrior Spirit” berubah menjadi bangsa yang suka “Complaining Spirit” / Suka Mengeluh / Mengomel.
Berkat Tuhan adalah masalah posisi diri kita yang mau tunduk dan taat di bawah otoritas Tuhan. Ketika Israel berubah menjadi penggerutu, mereka menjadi nyaman dan tidak lagi memiliki roh / semangat seorang pejuang. Padahal Allah telah berjanji pada Musa, bahwa Yosua yang akan memimpin bangsa Israel masuk ke dalam Tanah Perjanjian, dan mereka akan menyaksikan penyertaan-Nya yang hebat. Selain itu, orang Israel juga berhadapan dengan para raksasa penguasa dari tanah yang baru.
Janji-Nya bukan hanya sekadar pemeliharaan, tetapi juga penyertaan. Tuhan yang memimpin di depan mereka, adalah Tuhan yang juga akan menjadi Panglima perang bagi hidup mereka. Tetapi di dalam janji penyertaan-Nya yang baru ini, bangsa Israel harus berhadapan dengan raksasa, musuh yang belum pernah mereka hadapi sebelumnya. Janji-Nya ini harus diraih, diperjuangkan, dan dimenangkan dengan suatu tekad yang kuat. Bangsa Israel yang bersama Yosua kali ini bukanlah bangsa dengan semangat dan keahlian petarung yang hebat, tetapi selama ini mereka hidup dalam zona nyaman dengan melihat mukjizat-Nya di setiap hari.
Memasuki Tahun 2023.
Memasuki tahun 2023, kita harus belajar untuk tetap mengucap syukur, karena kita diizinkan untuk menghadapi situasi yang belum pernah kita hadapi sebelumnya. Teruslah mempercayai bahwa kita akan selalu melihat penyertaan-Nya. Memang, kita harus memperjuangkan janji-Nya itu dengan iman dan tekad yang bulat. Meninggalkan zona yang nyaman selama ini, dan bersama penyertaan-Nya kita akan selalu dimampukan untuk dapat masuk ke dalam kehendak dan janji Tuhan yang jauh lebih besar dari sebelumnya.
Kalau mau masuk ke dalam negeri yang telah dijanjikan Tuhan, maka ada “raksasa rohani” yang menguasainya. Berkat dan janji Tuhan memang sudah disediakan, tetapi jangan lupakan ada “raksasa” yang menguasai dan harus dikalahkan. Dan dengan berdoa dan berpuasa, marilah membangkitkan kembali “Warrior Spirit”. Milikilah mental petarung dan seorang pejuang. Menangkan peperangan rohani di setiap kamar doa kita, tembus setiap zona nyaman di dalam hidup selama ini, sebelum kita bersama dengan-Nya akan dimampukan untuk menaklukkan “raksasa-raksasa rohani” dan memenangkan “Tanah Perjanjian” di dalam hidup kita.
Kobarkan kembali setiap doa syafaat yang selama ini memudar. Kita berdoa kepada Allah yang menang, bukan pada yang kalah. Janji-Nya itu Dia berjalan di depan kita. Dan bagian kita harus mau bersepakat dan terus maju bersama-Nya. Terus membuka diri dan peka pada suara tuntunan Tuhan dan melakukan kehendak-Nya. Kita diberkati bukan hanya untuk diri sendiri saja, tetapi juga melakukan kehendak-Nya.
Ketika mencari Tuhan, maka hati kita juga akan diubahkan. Kita tidak hanya menjadi seorang Kristen pengamat dan pengkritik, tetapi juga menjadi pelaku firman yang selalu terlibat dalam pekerjaan Tuhan yang jauh lebih besar lagi. Mintalah Tuhan agar roh kita kembali dibakar dan menyala-nyala bagi-Nya. Kita tidak akan dapat melayani-Nya dengan roh yang redup dan juga setengah hati.
“Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.” (Roma 12:11).
New Level. New Devil.
Adalah sebuah pernyataan singkat yang disampaikan oleh Ps. Ed Young di Hillsong Conference, di tahun 2007. Dan hal ini menyadarkan kita bahwa di setiap tantangan yang baru, selalu ada level baru yang disediakan dan dipercayakan Tuhan di dalam hidup kita. Selain itu, kita juga diizinkan untuk menghadapi “raksasa rohani” yang baru.
Jangan takut dan gentar. Imanuel itu selalu berjalan di depan kita dan tidak akan pernah meninggalkan hidup kita sendirian.
Selama ini kita tidak pernah melihat pekerjaan-Nya yang besar, karena kita hanya berdiam diri dan hanya tinggal tenang di dalam zona nyaman “padang gurun”. Kita terbiasa hanya menjadi pengamat, dan seorang yang suka komplain. Tetapi marilah meminta Tuhan untuk kembali menyalakan api rohani di dalam hidup kita, dan kita akan selalu dimampukan-Nya untuk memenangkan setiap “pertempuran”.
Berdoa Lebih Lagi.
Marilah kita berdoa lebih lagi dari yang sebelumnya kita lakukan. Bukalah telinga untuk kita dapat mendengar suara-Nya dan menjadi lebih peka, serta kita mau taat, dan menjadi pelaku dari kebenaran firman Tuhan.
Getarkan kembali hati dan jiwa kita, keluarlah dari berbagai keadaan yang mengasihani diri sendiri, keadaan yang selalu menyalahkan sekitar, suka mengomel, dan menyalahkan keadaan. Katakan pada Iblis dan pada segala kuasa kegelapannya agar berhenti di dalam nama Yesus! Karena Iblis tidak lagi memiliki hak dan kuasa di dalam hidup kita. Kita adalah milik Yesus.
Marilah meminta Tuhan untuk mengobarkan dan membangkitkan kembali semangat yang telah pudar hari-hari ini. Tuhan yang menyertai dan berjalan di depan kita itu jauh lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia.
“..sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia.” (1 Yohanes 4:4b).
Amin. Tuhan Yesus memberkati..
Comments