Ditulis dari sharing Bp. Pdt. Andreas Rahardjo di Ibadah Anniversary ke-35th MDC “Forward”, pada Tgl. 7 Juni 2022.
Kata “Forward” telah diambil sebagai tema dari Anniversary Gereja MDC yang ke-35 tahun, yang merupakan hasil dari doa bersama agar kita semua dapat mengarahkan pandangan ke depan, bukan lagi ke belakang. Sama seperti Rasul Paulus yang mengatakan,
“Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.” (Filipi 3:13-14).
Tema “Forward” berbicara tentang:
Pertama. Memutuskan untuk tidak lagi tinggal dalam kemuliaan masa lalu yang memudar. Ada kemuliaan yang terus-menerus sedang Tuhan sediakan, arahkan hidup kita ke masa depan untuk menyelesaikan setiap rencana-Nya. Kita memang menghargai masa lalu, tetapi kita memutuskan untuk tidak lagi tinggal di masa lalu. Bergerak dari kemuliaan menuju pada kemuliaan, membawa dan meneruskan perjuangan dalam membawa “obor rohani” untuk menyelesaikan apa yang harus kita selesaikan.
Kedua. Mengandalkan Tuhan yang akan memberi hikmat dan cara-cara yang baru, strategi dan juga semangat baru yang kita dapat dari-Nya untuk dapat meraih kemenangan di masa depan.
Ketiga. Memutuskan untuk tidak lagi bekerja sendirian, menyatukan dan mau bersinergi untuk meraih hal yang lebih besar lagi bagi kemuliaan nama Tuhan.
“If you go alone, you will go fast. But if you go together, you will go far”.
Marilah merapatkan barisan dan saling menguatkan, hal inilah yang akan membuat kita mengalami kemenangan/ melalui berbagai krisis. Jadilah team player, bukan team independent.
Keempat. Berani memutuskan untuk menanggalkan semua beban yang merintangi untuk maju ke depan. Firman Tuhan berkata,
“Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.” (Ibrani 12:1).
Beban belum tentu berbicara tentang dosa, tetapi hal-hal yang memperlambat pertumbuhan iman kita untuk semakin maju dan menggenapi rencana-Nya. Sering kali kita tidak dapat mencapai garis finish, karena adanya “roh sungkan”. Hal baik tidaklah baik bila menghalangi kita untuk mencapai yang terbaik.
Kelima. Memutuskan untuk terus maju melangkah bersama penyertaan dan pimpinan dari Roh Kudus. Jangan takut untuk menghadapi berbagai masalah yang ada di depan. Tidak ada yang mustahil bila Roh Kudus bekerja. Tinggalkan masa lalu yang berupa kesuksesan dan juga kegagalan, dan teruslah maju untuk meraih apa yang Tuhan inginkan untuk kita selesaikan.
Ayoo kita maju bersama. Ketika Bartimeus berteriak, banyak orang menegurnya supaya ia diam (Markus 10:46-48). Ketika mau maju ke depan, banyak orang akan menyuruh kita untuk “diam dan duduk”. Kita bisa saja salah dan gagal, dan mungkin masih belum mencapai keberhasilan.. tetapi bersama Tuhan, hidup kita akan selalu dimampukan-Nya untuk dapat melakukan berbagai perkara yang besar. Tuhan tidak pernah melakukan perkara besar karena mayoritas, tetapi karena ada minoritas yang mau berdiri dan terus meresponi hati-Nya.
Amin. Tuhan Yesus memberkati.
Comments