Catatan Khotbah: “Kasih Allah yang Memulai dan Menganugerahkan”. Ditulis dari sharing Bp. Pdt. Elsypurnama Adisuputra Radjatadoe di Ibadah Doa Pagi pada Tgl. 20 Mei 2023..
“Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya,” (Efesus 1:5).
Dalam kasih, Allah telah menentukan segala sesuatu dari semula. Hidup kita juga dijadikan dari segala kasih dan kepenuhan-Nya, untuk dapat menjadi anak-anakNya. Kasih sejati yang telah Allah berikan dalam hidup manusia, termasuk pengorbanan Tuhan Yesus di atas kayu salib yang sudah menyelamatkan kita, semua dilakukan juga atas dasar kasih-Nya.
Pertama. Kita dapat berbicara kasih dan juga mengasihi, semua karena Allah sendiri yang telah memulainya, bukan karena inisiatif kita. Bukan karena kita berbuat dosa atau pun karena perbuatan baik Dia telah mengasihi kita, tetapi karena Dia sendiri yang sudah memberi dari sejak semula dengan sungguh, kasih-Nya bagi setiap kita. Dia adalah Allah yang mengidentifikasikan diri-Nya dengan kasih. Dari semula dan di dalam Kristus, Dia menyatakan diri-Nya dengan kasih. Kita melakukan segala sesuatu, karena Allah yang menganugerahkannya pada kita.
Karena Allah terlebih dahulu mengasihi hidup kita, maka kita dapat mengasihi sesama. Sejauh mana selama ini kita sudah menaikkan permohonan doa bagi orang-orang yang kita kasihi?
Kedua. Kita tidak dapat mengasihi atau tinggal di dalam kasih tersebut, bila Allah tidak terlebih dahulu menganugerahkannya pada kita.
Kita dapat mengasihi dan tinggal dalam kasih, karena Allah yang sudah memulai dan menganugerahkannya dalam hidup kita. Kasih tidak boleh terputus dari kehidupan orang percaya. Kita tidak hanya sekadar berbicara tentang kasih, tetapi juga mau menyatakannya dalam tindakan, karena kita telah menerima kasih itu dari Allah, dan kita mau membagikannya pada sesama. Kristus yang sudah memulai akan melanjutkan kasih tersebut, sampai akhir dari kesudahan segala sesuatu.
Kapan terakhir kali kita menyatakan kasih kita pada sesama yang membutuhkan?
Bisa jadi di dalam hidup ini kita diizinkan untuk bertemu dengan berbagai ketidakadilan, kegagalan, dan juga ketidakpuasan.. tetapi karena kasih kita bisa menerima kepenuhan kasih Allah di dalam hidup kita. Dan oleh kasih itu, kita dapat merengkuh sesama kita. Izinkan kita tidak hanya berdiam diri saja, tetapi menjadi bagian dari segala perbuatan baik yang dilakukan di dalam Kristus. Menjadi gereja Tuhan yang hidupnya tidak hanya digerakkan oleh berbagai macam program saja, tetapi juga digerakkan oleh kasih Allah yang telah merengkuh kita semua.
Amin. Tuhan Yesus memberkati..
Comments