top of page

Doa Membangun Relasi dengan Bapa (Arthur Siagian)

Catatan Khotbah: Doa Membangun Relasi dengan Bapa.

Ditulis dari sharing Pdt. Arthur Siagian di Ibadah Minggu Online, Tgl. 16 Oktober 2022.

Kita membutuhkan kepekaan akan kehadiran Tuhan untuk menjalani hari-hari yang tak mudah di depan. Kekuatan iman kita dapat dilihat ketika kita ini selalu menyadari, bahwa Tuhan tidak akan pernah meninggalkan hidup kita sendirian, apapun keadaan yang sedang kita alami.


Ayat Bacaan: Lukas 11:1-13.


Banyak orang melihat doa hanya sebatas alat / kesempatan untuk membawa berbagai pergumulan yang sedang mereka hadapi. Doa hanya dipandang sebagai salah satu aktivitas dalam hidup, dan oleh karena itu tak jarang doa hanya dianggap sebagai beban di penghujung hari, karena banyaknya aktivitas yang sudah membuat kita lelah di sepanjang hari. Tetapi melalui “Doa Bapa Kami,” Tuhan Yesus sedang mengajar kita untuk dapat melihat doa dari sudut pandang yang berbeda. Dia ingin setiap kita memandang doa sebagai ajakan untuk mendekat pada Bapa di Sorga, membangun relasi yang lebih intim dan karib, di mana Dia sangat mengasihi dan peduli pada kita.


Ada tiga hal yang dapat direnungkan dan dipelajari bersama dari “Doa Bapa Kami,” dari Lukas 11:1-13.


Hal Pertama.


“Jawab Yesus kepada mereka: "Apabila kamu berdoa, katakanlah: Bapa, dikuduskanlah nama-Mu; datanglah Kerajaan-Mu.” (ayat 2).


Doa adalah usaha untuk membangun relasi yang lebih dalam bersama dengan Bapa Sorgawi.


Kita adalah anak-anakNya, dan untuk membangun sebuah relasi itu telah dikerjakan Bapa dengan harga yang sangat mahal yakni dengan mengorbankan Tuhan Yesus untuk mati di atas kayu salib demi menebus dosa-dosa kita. Untuk apa? Supaya kita dapat dipanggil sebagai anak-anakNya, dan kita dapat memanggil-Nya sebagai Bapa kita. Dan pertanyaannya,


Seistimewa apakah kita memandang relasi kita bersama Bapa kita di Sorga?


Sering kali kita menghabiskan banyak waktu dengan sesama, tetapi apakah kita memiliki relasi bersama dengan Bapa di Sorga? Padahal relasi bersama Bapa lebih bernilai dari apapun, karena Dia yang akan menentukan arah masa depan di hidup kita. Tempatkanlah Dia sebagai prioritas yang utama dalam hidup. Ada banyak orang menjadi kecewa karena banyak meminta, tetapi tidak dijawab-Nya. Tetapi bila kita menyadari relasi yang dibangun bersama Bapa di Sorga, kita akan bertumbuh dalam pengenalan yang benar akan Dia. Kita akan mengenal lebih dalam siapa Pribadi Bapa Sorgawi dalam hidup kita. Kita dimampukan untuk mamahami setiap keputusan yang Dia berikan bagi hidup kita.


Kalau bukan Tuhan yang menolong dan menyertai selama ini, kita tidak akan bisa. Kita membutuhkan Dia lebih dari apapun yang ada di dalam dunia ini. Marilah membangun relasi bersama Bapa di Sorga, sebagai relasi yang terutama dalam hidup yang dijalani di setiap hari. Doa adalah relasi, jadi mulailah suka dan serius untuk berdisiplin membangunnya di setiap hari. Dia yang akan mewahyukan dan menambahkan pengenalan yang benar akan Pribadi-Nya, di dalam hidup setiap kita.


Hal Kedua.


“Berikanlah kami setiap hari makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan dosa kami, sebab kamipun mengampuni setiap orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan." (ayat 3-4).


Relasi membuat Doa menjadi sederhana. Kita dapat berdoa di mana saja dan kapan saja.


Di ayat di atas kita belajar bahwa apa yang sedang kita rasakan, kita dapat mengungkapkan pada Tuhan dalam doa-doa yang kita naikkan. Tetapi dalam kesederhanaan sebuah doa, tidak boleh mengurangi rasa hormat pada Bapa Sorgawi kita. Semua kita, apapun latar belakangnya, dapat berdoa. Yang kita butuhkan pada saat menghampiri Tuhan adalah iman dan percaya, bahwa Bapa Sorgawi pasti mendengar dan berkuasa untuk menjawab berbagai permohonan doa yang kita naikkan.


Doa harus menjadi gaya hidup dan bertumbuh menjadi sikap hati yang mau untuk bergantung sepenuhnya kepada-Nya. Kalau kita hanya melakukan doa secara jarang, on / off, menganggapnya remeh, maka doa tidak akan merubah apa-apa. Hidup kita sulit untuk diubah, karena butuh kebersediaan diri kita untuk mau diubah-Nya. Dan bila Tuhan dapat mengubah hidup kita, maka percayalah keadaan yang kita alami juga dapat diubah-Nya.


Hal Ketiga.


“Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya." (ayat 13).


Bapa selalu memberi yang terbaik, bagi mereka yang datang kepada-Nya di dalam doa.


Setiap kali kita berdoa, maka Roh Kudus akan diberikan, berkarya, dan juga bekerja dalam setiap aspek di dalam hidup kita. Kita berdoa bukan berfokus pada apa yang kita minta, tetapi pada apa yang akan Dia berikan, yakni Pribadi Roh Kudus. Pada saat kita berdoa, Roh Kudus yang bekerja dan juga berkarya.


Roh Kudus adalah Pemberian terbaik dalam hidup kita. Kita dapat ditopang-Nya dan juga dimampukan untuk dapat mengalami berbagai kemenangan bersama dengan Pribadi-Nya. Kalau Roh Kudus yang bekerja dalam hidup kita, maka hati yang paling sulit dan keras sekalipun dapat diubah, karena Dia yang menjamah. Ketika Dia hadir, Dia pasti mengubah kehidupan.


Amin. Tuhan Yesus memberkati..

14 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua

Comments


bottom of page