top of page

Daniel J. Tanudjaja - You are the Light

Catatan Khotbah: “You are the Light”. Ditulis dari sharing khotbah Bp. Pdt. Daniel J. Tanudjaja di Ibadah Minggu Tgl. 17 September 2023..



“Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu. Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang TUHAN terbit atasmu, dan kemuliaan-Nya menjadi nyata atasmu. Bangsa-bangsa berduyun-duyun datang kepada terangmu, dan raja-raja kepada cahaya yang terbit bagimu.” (Yesaya 60:1-3).


Kapan nubuatan ini digenapi? Jawabnya adalah, sekarang. Mari kita hidup di dalamnya. Ada encouragement dan janji luar biasa yang sudah Tuhan berikan dalam hidup kita karena,


“Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa..” (ayat 2).


Semua Tuhan ciptakan baik adanya, proses penciptaan-Nya luar biasa, untuk dapat kita tinggali. Tuhan menciptakan manusia untuk hidup di dalam terang. Itulah sebabnya ketika,


“Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air. Berfirmanlah Allah: "Jadilah terang." Lalu terang itu jadi.” (Kejadian 1:2-3).


Seharusnya manusia suka dengan terang, dan juga suka untuk hidup di dalam terang. Tetapi dalam dunia yang kita hidupi ini, sudah jatuh ke dalam kegelapan. Dan Tuhan masih punya solusi bagi kita. Karena itu janganlah kuatir. Solusi dari kegelapan, Tuhan berikan terang.


Apa tanda dari seseorang yang suka hidup di dalam kegelapan? Dirinya tidak dapat membedakan mana yang menjadi miliknya, dan mana yang menjadi milik dari orang lain. Semua dianggap milik dirinya, karena hidupnya berada di dalam kegelapan, tidak dapat melihat apa-apa. Tetapi kita dapat melihat perbedaannya, karena kita hidup di dalam terang.


Church is the Hope of the World.


“Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga." (Matius 5:14-16).


Bulan menerima cahaya dari matahari, sehingga bulan dapat bercahaya. Demikian juga hidup kita yang merupakan reflektor, yang telah menerima dan memantulkan kembali terang dari Tuhan Yesus. Masalah tetap saja bisa datang, karena melalui kesemuanya itu Tuhan dapat memproses dan mengajar, agar kita selalu mengandalkan Dia, dan juga agar melalui proses tersebut kita dapat menjadi dewasa dan tidak mudah bereaksi ketika masalah buruk diizinkan-Nya terjadi.


Tetapi masalah juga bisa datang karena kita salah dalam menyelesaikan prioritas. Ada hal-hal tertentu yang kita tidak taat dan dengan bersegera dalam menyelesaikan apa yang sudah Tuhan perintahkan di dalam hidup kita.


Ada seorang Ibu yang datang kepada penginjil Reinhard Bonnke dan bertanya, mengapa hidupnya selalu diserang kuasa roh jahat. Dan penginjil tersebut mengatakan bahwa lalat tidak akan datang di kompor yang panas, hanya di kompor yang dingin lalat akan datang. Oleh karena itu, marilah meminta agar Roh Kudus kembali menyalakan api roh-Nya di dalam hidup kita. Ketika kita terkoneksi dengan-Nya, masalah tetap saja bisa datang, tetapi Tuhan yang akan selalu memberikan hikmat dan kemampuan.


Pertama. Allah Mengubahkan.


Sering kali kita kurang dalam pengetahuan dan mempelajari firman. Kita harus seimbang antara menjadi “tulus seperti merpati” dan “cerdik seperti ular”. Dalam hidup ini, rindukan untuk kita selalu dapat mengalami pribadi-Nya.


“Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.” (2 Korintus 5:17).

Manusia hidupnya tidak mungkin berubah bila tidak dilahirkan kembali. Doktrin dari keselamatan yang selama ini dipelajari adalah, hidup kita sudah dibenarkan / justification saat bertobat dan menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi. Lalu di masa depan ada glorofication / dimuliakan, saat kita sudah meninggalkan dunia ini dan menikmati kekekalan Sorga bersama-Nya. Dan untuk sekarang selama masih hidup di dalam dunia ini, kita mengalami proses pengudusan / sanctification.


Firman Tuhan mengatakan,


“Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.” (Roma 12:2).


“Don’t become so well-adjusted to your culture that you fit into it without even thinking. Instead, fix your attention on God. You’ll be changed from the inside out. Readily recognize what he wants from you, and quickly respond to it. Unlike the culture around you, always dragging you down to its level of immaturity, God brings the best out of you, develops well-formed maturity in you.” (The Message Version).


“Do not conform to the pattern of this world, but be transformed by the renewing of your mind. Then you will be able to test and approve what God’s will is—his good, pleasing and perfect will.” (King James Version).


Orang benar bisa saja berbuat salah, karena kita semua masih dalam proses pengudusan dan pembenaran, selama kita hidup di dalam dunia ini. Oleh karena itu kita perlu untuk mengizinkan diri kita untuk mengalami perubahan pikiran dan pembaruan akal budi, sesuai dengan proses yang terjadi di dalam hidup kita. Bagaimana caranya? Dengan 3M: Membaca Firman, Merenungkan, dan Melakukannya. Dan bisa juga dengan menulis jurnal / catatan di setiap harinya, apa yang kita dapat dari pembacaan firman Tuhan hari ini, dan bagikan pada rekan-rekan kita.


Setan tahu apa isi Alkitab, dan kalau kita tidak mengetahuinya, kita malu sama setan. Jadi, bacalah Alkitab kita di setiap harinya. Kalau kita memahami bagaimana penyusunan kitab-kitab sampai menjadi Alkitab, kita akan menghargai dan menyayangi Alkitab kita. Begitu susah dan penuh perjuangan dalam menyusunnya, dikhianati, dibuat hoax, berusaha dihancurkan.. karena itu hormati dan cintailah firman Tuhan / Alkitab ini. Sediakan waktu untuk membacanya di setiap hari. Karena waktu kalau kita tidak pernah mengadakannya, ya tidak akan pernah ada waktu luang untuk kita membaca Alkitab.


“namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.” (Galatia 2:20).


Bila kita hidup dengan terus menanamkan kesadaran bahwa “Kristus hidup di dalam kita”, maka kita akan menjalani hidup ini dengan cara dan sudut pandang berbeda. Kita tidak sendirian. Allah Imanuel itu selalu menyertai kita.


Kedua. Allah Memanggil.


“Dan supaya Ia menjadikan mata hatimu terang, agar kamu mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya: betapa kayanya kemuliaan bagian yang ditentukan-Nya bagi orang-orang kudus, dan betapa hebat kuasa-Nya bagi kita yang percaya, sesuai dengan kekuatan kuasa-Nya,” (Efesus 1:18-19).


Betapa penting kita menemukan apa panggilan-Nya bagi kita, di dalam hidup ini. Belajar dan termotivasi dari kesuksesan orang lain boleh-boleh saja, tetapi bila kita hidup di luar dari panggilan kita, maka kita tidak akan dapat maksimal dalam menjalani hidup ini. Hidup kita semua didesain untuk melakukan dan menggenapi panggilan-Nya di dalam hidup kita.


Waktu kita menghidupi dan mengerjakan akan apa yang menjadi panggilan Tuhan di dalam hidup kita, maka urapan-Nya itulah yang akan mengikuti dan selalu memampukan setiap kita untuk dapat menyelesaikan panggilan-Nya.


“Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya sendiri, yang telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum permulaan zaman.” (2 Timotius 1:9).


Semuanya bekerja berdasarkan kasih karunia-Nya. Tuhan sudah memiliki rencana bagi setiap kita, tinggal kita sendiri apakah mau dan hidup di dalam rencana-Nya atau tidak? Semua kembali pada putusan kita masing-masing.


Ketiga. Allah Memampukan.


Ketika kita hidup di dalam kasih karunia-Nya dan mengerjakan apa yang menjadi panggilan Tuhan di dalam hidup kita.. maka ketika kita menyelesaikannya, semua bukan karena hebatnya kita tetapi karena kasih karunia-Nya yang memampukan kita untuk menjalani panggilan Tuhan di dalam hidup kita.


“Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi." Berfirmanlah Allah: "Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu.” (Kejadian 1:28-29).


Menurut alkitab.sabda.org istilah Yunani dari kata berkuasa berasal dari kata “exousia” yang memiliki arti kuasa yang adil, sungguh, dan tak terhalangi bertindak, atau memiliki, mengontrol, memakai atau menguasai sesuatu atau seseorang. Dan kata “exousia” ini berarti kuasa yang bagaimana pun juga adalah sah, menekankan keabsahan otoritas yang dipegang, atau realitas kekuasaan yang sah.


Dan “exousia” merupakan kuasa yang Allah berikan dalam hidup manusia, yang telah direbut Iblis pada saat Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa dengan tidak taat memakan buah pengetahuan yang baik dan yang jahat, yang dilarang Allah sebelumnya. Kemampuan berkuasa sudah didesain dari awal, tetapi manusia pertama lebih percaya pada perkataan dari raja kegelapan. Tetapi Tuhan Yesus datang dan menyerukan,


"Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!" (Matius 4:17).

Dan kata “dekat” memiliki arti dengan hadirnya Tuhan Yesus di atas muka bumi ini, maka Kerajaan Sorga dapat datang mendekat dalam hidup manusia. Dan di atas kayu salib, Dia mengatakan "Sudah selesai." (Yohanes 19:30) yang menandakan bahwa exousia sudah direbut kembali oleh Tuhan Yesus, dan kembali diberikan dalam hidup orang-orang yang percaya pada-Nya. Tanpa pengorbanan-Nya di atas kayu salib, kita tidak akan mungkin bisa untuk mendekati-Nya dengan kekuatan dan kesalehan kita yang terbatas.


“Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." (Matius 28:19-20).


Mengapa kita bergereja? Karena di dalam gereja kita dapat ber-fellowship dan saling menguatkan di antara saudara seiman, diperlengkapi firman Tuhan, dan juga dilatih. Dan tidak hanya berhenti sampai di sana saja, tetapi kita keluar dari gedung gereja menjadi terang-Nya, di manapun kita ditempatkan. Menjangkau jiwa, membaptis mereka, dan juga mengajar apa yang sudah Tuhan ajarkan dalam hidup kita. Dia selalu menyertai kita sampai pada akhir zaman.


“Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi." (Kisah Rasul 1:8).


Ada kisah tentang seorang dokter muda yang pada suatu hari datang pada Ps. Daniel, dan mengutarakan maksudnya ingin menjadi seorang pendeta yang full timer bekerja di dalam gereja. Tetapi Ps. Daniel menolaknya, dan mengatakan bahwa dokter tersebut masih dapat menjadi seorang hamba Tuhan sambil tetap menjalankan profesinya, yakni menjadi seorang dokter. Dan “jemaatnya” adalah setiap pasien yang datang padanya yang bisa diberitakan Injil Keselamatan, didoakan, dan juga diajar firman Tuhan.


Dan ketika dokter ini bekerja di tempat praktiknya di sebuah daerah, maka ketika ada beberapa penyakit yang tidak bisa disembuhkan, dokter ini meminta izin untuk mendoakan pasiennya dan berdoa di dalam nama Yesus. Dan beberapa penyakit yang sumbernya dari kuasa gelap dipatahkan, dan pasien-pasiennya yang belum pernah mendengar tentang nama Yesus.. kini mendapat pengalaman pribadi bersama-Nya, ketika Dia menyembuhkan penyakitnya.


Panggilan Tuhan dalam hidup kita memang tidak selalu berbicara tentang menjadi seorang pendeta / penginjil, tetapi Dia memanggil kita untuk menjadi “hamba Tuhan” baik di rumah tangga, sekolah, tempat kuliah, di pekerjaan / market place, pelayanan, dan di manapun kita ditempatkan. Dan ketika kita tetap setia untuk berjalan di dalam panggilan-Nya, maka Roh Kudus itu sudah diberikan dan menyertai kita dengan kuasa-Nya yang dinamis.


“Kamu berasal dari Allah, anak-anakku, dan kamu telah mengalahkan nabi-nabi palsu itu; sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia.” (1 Yohanes 4:4).


“Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani.” (Roma 1:16).


“Sebab Kerajaan Allah bukan terdiri dari perkataan, tetapi dari kuasa.” (1 Korintus 4:20).

Keempat. Allah Memerintahkan.


“Mereka melintasi tanah Frigia dan tanah Galatia, karena Roh Kudus mencegah mereka untuk memberitakan Injil di Asia. Dan setibanya di Misia mereka mencoba masuk ke daerah Bitinia, tetapi Roh Yesus tidak mengizinkan mereka. Setelah melintasi Misia, mereka sampai di Troas. Pada malam harinya tampaklah oleh Paulus suatu penglihatan: ada seorang Makedonia berdiri di situ dan berseru kepadanya, katanya: "Menyeberanglah ke mari dan tolonglah kami!" Setelah Paulus melihat penglihatan itu, segeralah kami mencari kesempatan untuk berangkat ke Makedonia, karena dari penglihatan itu kami menarik kesimpulan, bahwa Allah telah memanggil kami untuk memberitakan Injil kepada orang-orang di sana.” (Kisah Rasul 16:6-10).


Jadilah terang, di manapun kita ditempatkan. Sama seperti Paulus yang taat, kemana pun Allah menyuruhnya untuk pergi dan memberitakan Injil. Menjadi terang-Nya tidak ada hubungannya dengan usia, mintalah selalu pada Roh Kudus agar Dia memberikan hikmat, pewahyuan, dan juga kuasa agar kita dapat menjadi berkat dan terang Tuhan, di manapun kita berada.


Amin. Tuhan Yesus memberkati..

72 tampilan0 komentar

Comments


bottom of page