top of page

Arthur Siagian - Doa sebagai Gaya dan Jalan Hidup

Catatan Khotbah: “Doa sebagai Gaya dan Jalan Hidup.” Ditulis ulang dari sharing Bp. Pdt. Arthur Siagian di Ibadah Doa Malam, pada Tgl. 16 April 2024.


“Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan. Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti, atau memberi ular, jika ia meminta ikan? Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya.” (Matius 7:7-11).


Tuhan Yesus ingin mengajar murid-muridNya tentang hal berdoa, dan memang ini bukanlah hal yang mudah. Mengapa? Karena kita semua bisa berdoa, tetapi untuk terus hidup dan bertekun di dalamnya.. masih banyak yang kita perlu pelajari dan sungguh-sungguh untuk bertekun di dalamnya, tetap setia melakukan apa yang Tuhan ingin untuk kita lakukan, dan mengalami setiap hal yang sudah Dia janjikan di dalam firman-Nya.


Sering kali kita melihat doa hanya sebagai aktivitas biasa sama seperti aktivitas keseharian lainnya di dalam hidup, dan kita tidak menjadikan doa sebagai aktivitas yang paling penting dibanding aktivitas lainnya. Ketika kita menganggap doa hanya sebagai aktivitas biasa sambil berlalu, hal inilah yang menyebabkan kita tidak dapat mengalami kuasa Tuhan dari setiap doa yang dinaikkan.


Terkadang kita berdoa juga hanya sekadar untuk mendapat suasana hati yang nyaman dan tenang dari peliknya permasalahan yang sedang dihadapi, tetapi kita tidak pernah bersungguh hati dalam mencari wajah Tuhan dan rindu untuk dapat mengalami kuasa-Nya lebih lagi di dalam hidup kita. Padahal di setiap doa yang dinaikkan, kita mendapat kesempatan untuk melihat kebesaran kuasa-Nya, dan juga mengalami penggenapan mukjizat-Nya yang dinyatakan di dalam dan melalui hidup kita.


Di dalam doa tidak hanya sekadar diisi dengan berkeluh kesah, atau kita pada awalnya bersemangat untuk berdoa, dan kemudian hilang semangat, serta kita berhenti mengerjakan apa yang Tuhan ingin untuk kita kerjakan.


Doa sebagai Gaya dan Jalan Hidup.


Doa tidak lagi menjadi gaya hidup dan jalan hidup, tetapi hanya sekadar aktivitas biasa. Kita hanya ingat berdoa kalau kita sedang menghadapi masalah yang pelik saja, padahal kita punya Bapa di Surga yang rindu untuk berkomunikasi dengan kita di setiap saat. Dan karena hal ini, pada akhirnya tidak semua dari kita memiliki kerinduan untuk dapat mengenal-Nya lebih dalam.


Padahal di dalam Alkitab mengajar kita bahwa Bapa di Surga adalah Allah yang besar, yang selalu hadir bersama dengan kita, dan Dia mendengar seluruh permohonan doa yang kita naikkan.


Pada suatu hari, Pdt. Arthur Siagian ditelepon oleh salah satu perawat yang bekerja di rumah sakit swasta di Surabaya, untuk segera datang dan mendoakan pasien yang baru saja kehilangan anaknya. Menghadapi suasana di mana sang ibu sedang menggendong jenazah dari bayi yang baru dilahirkan, dan juga sang ayah yang berdiri di sampingnya, sungguh tidaklah mudah pada saat itu.


Apa yang harus diperkatakannya?


Pdt. Arthur pada saat itu digerakkan Tuhan untuk menyampaikan beberapa ayat firman Tuhan yang kita yakini dan percaya memiliki kuasa untuk menguatkan iman, dan juga menemani keluarga di masa-masa berduka saat itu.


Ketika Bapa berbicara, firman-Nya selalu relate / tetap ada hubungannya dengan apa yang sedang kita alami. Karena itu teruslah membangun dan memperdalam pengenalan kita akan Dia.


Disiplinkan diri kita untuk tetap setia dan bertekun dalam membaca firman Tuhan / Alkitab, karena selama ini kita menganggap bahwa kita cukup hanya dengan membaca dan mendengar berbagai renungan yang disampaikan di gadget dan media sosial.


Bagaimanapun juga, berdisiplin dalam membaca firman Tuhan / Alkitab tidak dapat digantikan dengan firman Tuhan yang didapat dari hasil perenungan orang lain.

Marilah kita membaca, “mengunyah” firman Tuhan kita sendiri, dan mendapatkan fresh firman Tuhan tersebut di dalam hidup kita.


Pada suatu hari, di kota Bandung ada toko roti yang sedang viral dan begitu ramai dikunjungi orang. Ketika Pdt. Arthur bertanya mengapa toko roti itu begitu ramai, dan apa kelebihan dari roti tersebut? Salah satu dari pengunjung berkata bahwa toko tersebut menjual roti yang fresh / segar di setiap harinya.


Rindukan agar setiap kita dapat mendengar firman Tuhan di setiap pagi dengan fresh. Ajaklah Bapa kita di Surga untuk berbicara di setiap Saat Teduh kita. Jadikan doa bukan sebagai sarana / media di mana Tuhan harus menyelesaikan semua masalah kita, tetapi sebagai kesempatan di mana Dia dapat memperkenalkan lebih dalam Pribadi-Nya.


“Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!” (Ratapan 3:22-23).

Kita berdoa karena kita mengenal siapa Bapa kita yang ada di Surga. Kita bertekun dalam doa karena Dia pasti mendengar setiap doa yang kita naikkan, dan Dia akan memperkenalkan Diri-Nya agar kita dapat lebih dalam mengenal-Nya. Ketika kita tetap bertekun di dalam doa, maka kita dapat mengalami Dia dan kuasa doa lebih dalam lagi.


Dia bukan hanya sekadar mau hadir di dalam hidup kita, tetapi Dia juga mengasihi, dan Bapa yang Mahakuasa di dalam hidup kita.


Ada seorang jemaat yang mendadak terkena stroke dan segera dibawa berobat ke Malaysia. Istri dari jemaat tersebut pada saat itu meminta tolong pada Pdt. Arthur untuk datang dan mendoakan kesembuhannya. Dikarenakan keterbatasan jarak antara Surabaya dan Malaysia, Pdt. Arthur memutuskan untuk mendoakan kesembuhannya dari rumah. Kita percaya bahwa kuasa Tuhan tidak dapat dibatasi oleh ruang dan waktu.


Sampai pada suatu hari, istri dari jemaat tersebut menelepon dan mengubah panggilan telepon tersebut menjadi video call. Dirinya dan suaminya menceritakan bahwa ada kuasa dan mukjizat Tuhan yang terjadi, sekalipun sempat sepuluh hari mengalami koma dan dalam keadaan kritis, tetapi sekarang semuanya kembali normal. Tidak ada gangguan apa-apa. Semua sistem saraf dan daya ingat berjalan dengan normal.


Datanglah pada Tuhan dengan pengharapan, harapkan sesuatu dari Dia. Bapa kita adalah Allah yang Mahakuasa. Teruslah berdoa, sampai rencana-Nya yang terbaik itu dapat terjadi. Tuhan tidak mungkin bosan dengan permohonan doa kita, karena sesungguhnya Dia melihat bagaimana iman kita. Harapkan sesuatu dari Tuhan dapat terjadi, baik untuk pribadi kita sendiri maupun untuk orang-orang di sekitar kita. Dia masih berkuasa untuk menjawab permohonan doa anak-anakNya.


Bertekunlah dalam melakukan apa yang Tuhan Yesus sudah ajarkan di dalam firman-Nya, Dia selalu ada dan mendengar setiap permohonan doa yang kita naikkan. Beranikan diri kita untuk meminta hal-hal besar, dan percayalah bahwa Dia yang akan menjawab sesuai dengan waktu dan kehendak-Nya yang terbaik.


Orang-orang yang bertekun di dalam doa akan mengalami Tuhan dan juga kuasa firman-Nya, dan hal tersebut akan mengubah total hidupnya.


Amin. Tuhan Yesus memberkati..

13 tampilan0 komentar

Comments

Couldn’t Load Comments
It looks like there was a technical problem. Try reconnecting or refreshing the page.
bottom of page