top of page

Andreas Rahardjo, Timotius Arifin Tedjasukmana, Markus Simanjuntak - DNA MDC

Catatan Khotbah: “DNA MDC”. Ditulis dari sharing khotbah Bp. Pdt. Andreas Rahardjo, Bp. Pdt. Ir. Timotius Arifin Tedjasukmana, dan Bp. Pdt. Markus Simanjutak di Ibadah Perayaan Anniversary Gereja MDC Surabaya yang ke-36 tahun, pada Tgl. 7 Juni 2023 di Gereja MDC Graha Pemulihan Putat..


Ayat Bacaan: Kisah Rasul 19:1-10.


Kota Surabaya adalah pusat dari kegerakan Roh Allah dan juga merupakan “ibukota rohani” dari negara Indonesia, karena semua kegerakan lahirnya berasal dari kota ini. Bahkan Surabaya sendiri boleh menjadi, dan yang menjadi doa dan kerinduan setiap kita: Kota yang terpuji, ternama, serta terhormat bagi kemuliaan-Nya.


Dari ayat bacaan di atas, kita dapat belajar mengenai tiga prinsip bagaimana pemakaian Allah dapat lebih lagi atas hidup umat-Nya.


Prinsip Pertama. Surrender / Penyerahan Diri.


Dari kisah kedua belas orang yang ditanya Paulus pada saat dirinya berada di Efesus, kita dapat belajar bahwa mereka mau bertobat dan percaya pada Tuhan Yesus, memberi diri untuk dibaptis di dalam nama-Nya, serta menerima baptisan Roh Kudus yang memampukan mereka, dan juga tentunya hidup kita semua, untuk dapat menjadi terang dan saksi-Nya (ayat 1-7).


Prinsip Kedua. Separate / Pemisahan Diri.


Di ayat 9 dituliskan pada kita,


“Tetapi ada beberapa orang yang tegar hatinya. Mereka tidak mau diyakinkan, malahan mengumpat Jalan Tuhan di depan orang banyak. Karena itu Paulus meninggalkan mereka dan memisahkan murid-muridnya dari mereka, dan setiap hari berbicara di ruang kuliah Tiranus.”


Dan tidak berhenti sampai di sana saja, tetapi di prinsip kedua ini kedua belas orang tersebut (ayat 7) mau dimuridkan di bawah pengajaran Paulus yang selama tiga bulan berusaha meyakinkan tentang Kerajaan Allah (ayat 8).


Prinsip Ketiga. Serve / Melayani.


Kita tidak berhenti hanya di prinsip kedua saja, yakni memisahkan diri dan bertekun di dalam pengajaran Kerajaan Allah, tetapi kita juga diutus kembali untuk serve / melayani orang-orang yang berada di sekitar. Kita dapat melihat dari ayat di atas, dari yang semula berjumlah dua belas orang yang bertekun di dalam pengajaran Paulus (ayat 7-8) ada perubahan yang terjadi,


“Hal ini dilakukannya dua tahun lamanya, sehingga semua penduduk Asia mendengar firman Tuhan, baik orang Yahudi maupun orang Yunani.” (ayat 10).

Apa maksudnya? Ada penambahan jumlah murid, sehingga Paulus menambah waktu mengajarnya menjadi dua tahun, dan nama Tuhan Yesus semakin dikenal dan juga semakin dipermuliakan melalui kehidupannya (ayat 11-12).


DNA MDC.


DNA (Divine Nature Authority) dari gereja MDC Surabaya dimulai dari dasarnya terlebih dahulu yakni C = Christ Likeness, merupakan pekerjaan Roh Kudus yang memampukan setiap kita hari demi hari untuk dapat memiliki Karakter yang serupa dengan Kristus. D = Discipleship / Pemuridan, kita tidak hidup sebagai “penggembira” tetapi juga mau dimuridkan di dalam gereja lokal yang ada sehingga menuntun kita pada M = Mission / Misi yakni, menjadi Duta Kerajaan Allah yang diutus untuk hidup dengan extraordinary, membawa api kebangunan rohani di manapun kita berada, dan hidup kita memuliakan Bapa di Sorga.


“Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh." (Markus 16:17-18).


Ayat di atas bukanlah anjuran, tetapi perintah dari Tuhan. Dan ketika kita berjalan untuk melakukan perintah-Nya, tantangan pasti ada. Pihak oposisi pasti akan bermunculan. Tetapi beranilah menghadapi tantangan, karena kita tidak akan pernah berjalan dengan sendirian. Ada Allah Imanuel yang menyertai kita, yang bukan hanya diberitakan pada saat momen Natal dan penghiburan saja, tetapi penyertaan-Nya setiap waktu. Dia ada di mana-mana.


Rencana Tuhan adalah kekekalan, dan tujuan hidup kita selama dipercayakan waktu dan kesempatan di dalam dunia ini adalah untuk memuliakan nama-Nya. Kota Efesus berada di Turki, dan Antiokhia (Kisah Rasul 11:26) sekarang telah menjadi rata dengan tanah. Kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya sudah dekat, dan rumah Allah yang pertama kali akan diminta pertanggungan jawab oleh-Nya.


Awakening. Outpouring. Revival.


Gereja Tuhan selama ini telah berdiri dengan semangat yang extraordinary. Ada pengurapan khusus yang telah disediakan, dan juga special miracles dari-Nya. Banyak umat Tuhan yang hari-hari ini kehidupan rohaninya sedang dibangkitkan / awakening, terjadi pencurahan Roh Kudus / outpouring, dan terakhir kebangunan rohani / revival yang memulihkan.


“dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka.” (2 Tawarikh 7:14).


“Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi." (Yohanes 13:34-35).


Tuhan Yesus memberi perintah yang baru agar kita sebagai murid-muridNya dapat saling mengasihi, tidak hanya sekadar pandai berbicara. Dua belas murid pada mulanya hidupnya sederhana, tetapi setelah Roh Kudus memenuhi hidup mereka, kita dapat membaca bagaimana cara hidup jemaat yang pertama di dalam Kisah Rasul 2:41-47. Selama ini kita hanya memperhatikan Amanat Agung yakni,


“Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." (Matius 28:19-20).


Tetapi kita tidak memperhatikan perintah agung-Nya di ayat di atas. Tanpa mengasihi orang yang akan / sedang kita layani, maka tidak akan pernah terjadi yang namanya revival / kebangunan rohani. Milikilah kerinduan agar hidup kita selalu dipenuhi Roh Kudus, agar kita selalu dimampukan untuk dapat memiliki kehidupan serupa dengan-Nya. Mau dimuridkan di dalam gereja lokal, baru setelah itu kita diutus kembali untuk dapat menjadi saksi-Nya, di mana pun kita berada.


Royal Priesthood.


“Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib: kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan.” (1 Petrus 2:9-10).


“But you are a chosen people, a royal priesthood, a holy nation, God’s special possession, that you may declare the praises of him who called you out of darkness into his wonderful light. Once you were not a people, but now you are the people of God; once you had not received mercy, but now you have received mercy.” (New International Version).


“dan yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah, Bapa-Nya, bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin.” (Wahyu 1:6).


Royal Priesthood bukan hanya nama dari sebuah grup musik gereja saja, tetapi merupakan kehidupan kita gereja-Nya yang dipilih untuk menjadi imamat yang rajani. Hidup kita tidak dipanggil menjadi selebriti, tetapi dipanggil untuk menjadi hamba-hamba Tuhan agar kita ini dapat memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kita keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib (1 Petrus 2:9). Kita bukanlah pihak penggembira, tetapi pelaku dari kebenaran firman-Nya.


Rekan Sahabat dan Seperjuangan.


Marilah kita tetap menjadikan Tuhan Yesus sebagai the Rock / Batu Karang yang teguh (Matius 16:18) di dalam hidup kita. Dia adalah Rose of Sharon / Mawar dari Saron (Kidung Agung 2:1) yang merupakan Sumber Sukacita di dalam hidup kita. Dan ketika Dia berada di dalam hidup kita dan memulihkan, maka Dia yang akan merubah dan memampukannya untuk menjadi Happy Family / Keluarga Berbahagia, dengan Kristus sebagai Centre / Pusatnya. Dan sekalipun kita ter-Diaspora / Tersebar ke berbagai penjuru, kita tetap merupakan satu keluarga rohani besar Sejahtera, yang diikat di dalam satu persaudaraan kasih Kristus.


Karena di dalam hidup kita memiliki Kristus, maka setiap kita akan dimampukan-Nya untuk dapat menjadi City Blessing / Berkat bagi Kota. Di manapun kita berada dan ditempatkan, kita juga dapat menjadi berkat dan terang Kristus bagi Every Nations / Bangsa-bangsa. Dan yang paling penting, kita sebagai gereja-Nya memiliki Masa Depan Cerah di dalam Kristus.


Moving Forward.


“Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.” (Filipi 4:13).

Bersama dengan kuasa Roh Kudus yang terus bekerja dan selalu memampukan, marilah kita terus bergerak Maju ke Depan / Moving Forward dan menggenapi setiap rencana-Nya. Jangan menjadi gereja egois yang hanya mementingkan kepentingan gerejanya sendiri saja, tetapi marilah bergandengan tangan untuk mulai mendoakan dan menjangkau kota dan bangsa. Kita tidak akan kuat bila bertahan dan berjalan sendirian, kita memerlukan dukungan dari yang lain.


Biarlah Tuhan yang menyertai hidup kita selalu. Bersama-Nya, kita akan selalu dimampukan untuk melakukan berbagai perkara yang besar. Teruslah bertekun di dalam doa. Bertumbuh dewasa dan kuat rohaninya, bersama dengan Kristus.


God’s Faithfulness / Kesetiaan Tuhan dan Loving Kindness / Kebaikan-Nya yang penuh dengan kasih tidak pernah dibatasi oleh kegagalan yang manusia bisa jadi, pernah melakukannya. Kasih setia-Nya tidak dibatasi oleh keterpurukan kita. Chesed / belas kasih dari Tuhan selalu bekerja untuk memulihkan kehidupan anak-anakNya.


Percayalah bahwa Tuhan senantiasa akan memelihara dan mencukupkan kebutuhan anak-anakNya. Anak cucu kita akan dibuat Tuhan menjadi kuat dan perkasa, dan tidak pernah mengemis roti serta “memungut pengajaran” dari pinggir jalan. Mereka dipakai Tuhan untuk melepas belas kasihan pada banyak orang, merevitalisasi, dan juga memulihkan setiap relasi yang rusak. Revival is Coming..


Amin. Tuhan Yesus memberkati.

6 tampilan0 komentar

Comments


bottom of page