top of page

Andreas Rahardjo - The Goodness of God

  • mdcsbysystem
  • 4 Feb
  • 12 menit membaca

Catatan Khotbah: ā€œThe Goodness of God.ā€ Ditulis ulang dari sharing Bp. Pdt. Andreas Rahardjo di Ibadah Minggu di MDC Graha Pemulihan, pada Tgl. 26 Januari 2025.


The Goodness of God.


Kelihatannya merupakan kalimat yang sederhana dan sering kali kita dengar, yang di dalam bahasa Indonesia memiliki arti ā€œKebaikan Tuhanā€. Tetapi bila kita mau mempelajarinya dengan baik dan lebih sungguh, maka kebaikan-Nya itu yang dapat mengubahkan hidup kita.


ā€œKecaplah dan lihatlah, betapa baiknya TUHAN itu! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!ā€ (Mazmur 34:9).

Daud menuliskan ayat di atas bukan pada saat semuanya sedang baik-baik saja, tetapi saat dirinya sedang disergap oleh banyak musuh, kegelapan mengelilingi dan masih belum mendapat jalan keluar, dan juga pada saat dirinya menghadapi masalah yang tak kunjung usai.


Tetapi dari satu ayat firman Tuhan di atas ini kita dapat belajar ada tiga hal darinya.


Pertama. Sebuah undangan untuk kita dapat mengalami kebaikan Tuhan.


ā€œKecaplah dan lihatlah..ā€

Kekristenan tidak hanya berbicara tentang menambah pengetahuan dengan banyaknya ayat firman Tuhan saja, tetapi lebih dari itu merupakan pengalaman kita untuk mau berjalan bersama dengan hikmat dan kasih Tuhan yang menuntun di dalam hidup keseharian. Bisa jadi kita ini mengetahui dan sudah menghafal banyak ayat firman Tuhan, tetapi belum tentu ayat firman Tuhan tersebut mengubah kehidupan kita.


Sama seperti rasa pada makanan. Untuk menu baru yang belum pernah dicoba, mungkin kita akan ragu untuk mencicipinya. Tetapi bila kita memiliki pengalaman sudah pernah mencobanya, maka kita tidak akan ragu untuk mencoba kedua kalinya.


Demikian juga dengan Pribadi Tuhan dan firman-Nya. Rindukan agar kita tidak hanya sebatas tahu saja, tetapi Dia mengundang setiap kita untuk memiliki pengalaman berjalan bersama dengan-Nya secara pribadi. Begitu seseorang itu sudah pernah mengalami bagaimana rasanya memiliki perjalanan pribadi bersama dengan Tuhan, maka hidupnya tidak akan pernah sama lagi.


Pada suatu hari ada seorang jemaat yang bercerita pada Pdt. Andreas Rahardjo bahwa dirinya dibawa ke Surga dan bertemu Tuhan Yesus. Tetapi anehnya, Tuhan Yesus berkata bahwa Dia tidak mengenal jemaat tersebut. Padahal jemaat ini sangat rajin dalam beribadah dan juga melayani Tuhan.


Melalui kisahnya kita dapat belajar betapa pentingnya mengenal dan mengalami Pribadi Tuhan, bukan dari apa kata orang lain tetapi dari pengalaman kita berjalan bersama-Nya.


ā€œMarilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.ā€ (Matius 11:28).

Setiap kita mengalami tantangan hidup yang tidak mudah, dan sering kali membuat kita lelah. Pada akhirnya bila tidak berhati-hati, dapat membuat kita terjebak dan masuk ke dalam stres serta depresi. Termasuk juga pelayanan dapat membuat kita stres, karena selama ini kita menjalaninya dengan hikmat dan kekuatan sendiri. Kita tidak pernah datang meminta pertolongan-Nya.


Setiap orang bisa saja mengalami stres, tetapi di ayat di atas dikatakan ada undangan dari Tuhan untuk kita datang kepada-Nya, mengalami kebaikan Tuhan dan menerima kelegaan dari-Nya.


ā€œA man who is intimate with God will never be intimidated by man.ā€ (Leonard Ravenhill).

Seseorang yang selama ini memiliki hubungan karib yang terus dijalin bersama Tuhan di setiap harinya, maka hidupnya tidak akan mudah terintimidasi dengan perasaan takut dan kuatir dari sesamanya. Dengan mendekat pada Tuhan, maka akan ada penghiburan dan kekuatan yang bisa kita dapatkan, dari hadirat-Nya yang mulia.


Kedua. Kepastian akan Kebaikan Tuhan.


ā€œbetapa baiknya TUHAN itu!ā€

Kalimat di atas melukiskan kebaikan Tuhan yang terkadang tidak selalu bisa dimengerti. Sudut pandang kita sebagai manusia sangatlah terbatas dalam memandang dan menilai segala peristiwa yang diizinkan Tuhan terjadi di hidup kita. Contoh. Kita mungkin melihat apa yang dialami sebagai peristiwa yang menyakitkan dan membebani, tetapi dari sudut pandang Tuhan, semua itu diizinkan terjadi untuk kebaikan kita.


Ibunda dari Pdt. Andreas adalah seorang dokter gigi, dan sering mengajar anak-anaknya untuk gosok gigi terlebih dahulu sebelum tidur, sekalipun mereka dalam keadaan mengantuk berat. Ibundanya mengajar kalau 20 menit setelah makan tidak kumur dan gosok gigi, maka akan terjadi pembusukan makanan di gigi kita.


Ada pasien dari desa yang setelah makan, memiliki kebiasaan selalu kumur dengan larutan air garam selama 20 menit. Kebiasaan ini membuat giginya sehat, dan kita juga bisa melihat betapa banyaknya merek pasta gigi yang dijual, yang mengandung garam dan dapat membunuh bakteri serta membersihkan dan menguatkan gigi kita.


Saat kita berusia anak-anak, mungkin ajaran untuk menggosok gigi pada saat pagi setelah makan dan malam hari sebelum tidur terasa seperti sebuah siksaan berat. Tetapi sesungguhnya hal itu adalah untuk kebaikan diri kita sendiri.


ā€œKebaikan Tuhan itu tidak terbatas, jauh lebih indah dari apa yang kita dapat mengerti.ā€ (A.W. Tozer).

Betapa baiknya Tuhan itu di luar kapasitas dari segala pengetahuan kita. Karena itu seberat apa pun masalah yang diizinkan untuk dihadapi, pasti di baliknya masih ada kebaikan Tuhan.


Ketiga. Berkat dari Percaya pada Tuhan.


ā€œBerbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!ā€

Kalau kita mengerti betapa hebatnya kuasa Tuhan, maka hal itu akan menjadi perlindungan di hidup kita. Kalau kita mau berlindung pada kebaikan Tuhan dan terus memercayai bahwa,


ā€œKita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.ā€ (Roma 8:28).


Maka jiwa kita dapat menjadi rest / tenang / beristirahat. Kebaikan Tuhan itulah yang dapat memberikan pada kita sukacita dan kebahagiaan. Tetapi ketika jiwa kita terguncang dan tidak memercayai kebaikan Tuhan, maka selanjutnya yang timbul adalah rasa takut dan kekuatiran.


ā€œPerlindungan itu kita dapatkan karena kita dekat dengan Tuhan, bukan karena kita jauh dari musuh.ā€ (Dillon Burroughs).

Pentingnya menyadari kebaikan Tuhan.


Pertama. Dasar dari iman kita.


ā€œSesungguhnya, aku percaya akan melihat kebaikan TUHAN di negeri orang-orang yang hidup!ā€ (Mazmur 27:13).
ā€œInilah iman sejati—yaitu keyakinan akan kebaikan Tuhan.ā€ (Martin Luther).

Iman itu memiliki keyakinan atas kebaikan Tuhan. Semakin kita bisa melihat bahwa Tuhan itu baik, maka semakin kuat iman yang dimiliki.


Ketika ada seseorang yang berkonseling pada Pdt. Andreas dan menceritakan masalahnya, maka kebanyakan yang terjadi adalah karena orang ini kurang bisa untuk melihat kebaikan Tuhan yang selama ini terjadi di dalam hidupnya. Imannya jadi terguncang, masalahnya jadi bertambah banyak. Tetapi kalau kita bisa melihat bahwa Tuhan itu baik dan luar biasa, maka masalah yang dihadapi bisa mengecil dan iman kita kembali bangkit.


Karena itulah yang dilakukan Pdt. Andreas adalah menceritakan permasalahan jemaat lainnya ada yang mengalami jauh lebih berat, tanpa menyebut siapa namanya. Jemaat ini seharusnya masih beruntung dan bisa mengucap syukur kepada Tuhan, karena masalah yang dihadapi tidak seberat masalah yang dihadapi oleh jemaat lainnya. Begitu seseorang bisa melihat masih ada kebaikan Tuhan yang memelihara hidupnya, maka point of view / sudut pandangnya berubah.


Di dalam ayat Mazmur 27:13 dikatakan bahwa kita akan melihat kebaikan-Nya ā€œdi negeri orang-orang yang hidup!ā€ Bukan di Surga, tetapi selama kita hidup di dalam dunia ini. Kita harus memiliki keyakinan akan hal ini, sebab iman kita dapat goyah bila pandangan kita pada Tuhan teralihkan ke hal lainnya yang serba tidak pasti ini.


ā€œKebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.ā€ (Mazmur 23:6).

Kebaikan Tuhan yang berupa kebajikan dan kemurahan-Nya itulah yang menjadi perlindungan bagi kita, mengikuti di seumur hidup kita.


Itulah sebabnya milikilah iman percaya yang teguh kepada Tuhan, memasuki tahun 2025 ini akan ada banyak mukjizat dan pertolongan dari-Nya, karena Dia itu baik bagi setiap kita.


Jangan membandingkan hidup kita dengan orang lain, karena pasti ujungnya kita akan banyak mengeluh, merasa Tuhan sudah berbuat tidak adil pada kita, dan akhirnya kita bisa meragukan kebaikan Tuhan di dalam hidup ini.


Kedua. Akar dari nilai-nilai yang luhur.


ā€œSetiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran.ā€ (Yakobus 1:17).


ā€œKebaikan Tuhan adalah sumber inspirasi, sumber yang tidak pernah habis di mana nilai-nilai luhur mengalir di dalam hidup kita.ā€ (Billy Graham).


Allah yang kita sembah adalah Allah yang sangat baik, di dalam kebaikan-Nya tidak ada hal yang negatif. Di dalam pribadi-Nya muncul banyak nilai luhur yang positif. Misalnya kalau kita bermurah hati, dari mana asalnya? Semua bermula ketika kita dapat melihat Pribadi Allah yang baik dan bermurah hati, maka kita akan dengan mudahnya untuk memberkati orang lain yang membutuhkan pertolongan kita.


Tetapi bila kita memiliki sudut pandang yang keliru dan melihat bahwa Allah yang kita sembah itu tidak pernah baik dan tidak adil, maka selanjutnya yang keluar hanyalah omelan semata dari perkataan kita. Tetapi kalau kita melihat Allah yang kita sembah adalah Allah yang luar biasa baiknya, maka kita akan melihat pekerjaan-Nya yang luar biasa justru akan dinyatakan di dalam hidup kita.


Joel Osteen membagikan pada jemaat di gerejanya bahwa banyak kebaikan yang sudah dilakukan Tuhan selama ini, tetapi tidak pernah disadari. Contoh paling sederhana adalah perjalanan kita dari rumah menuju ke gereja. Adanya cuaca yang cerah, bisa pergi beribadah ke gereja dengan badan yang masih sehat, malaikat-Nya menjagai kita dari berbagai kecelakaan di tengah perjalanan.. dan masih banyak kebaikan Tuhan yang terjadi di dalam hidup kita, bila kita mau sejenak merenungkan dan mencatatnya satu per satu.


Seorang bayi yang baru lahir ke dalam dunia tidak menyadari kebaikan yang sudah diperbuat kedua orang tuanya. Semua sudah dipersiapkan dari semula, sebelum bayi tersebut lahir. Mulai dari pampers / popok bayi sekali pakai, pakaian yang akan digunakan, susu, tempat tidurnya, dan masih banyak keperluan bayi lainnya yang sudah disediakan.. lebih dari apa yang bayi tersebut dapat pikirkan mengenai kebutuhannya.


Bila orang tua di dunia bisa berbuat sedemikian rupa untuk anak yang disayanginya, maka hal yang sama pula, bahkan lebih lagi dengan apa yang sudah dipersiapkan Bapa di Sorga bagi kita anak-anak yang sangat disayangi-Nya.


Ketiga. Memudahkan kita untuk memuji Tuhan.


ā€œHaleluya! Sungguh, bermazmur bagi Allah kita itu baik, bahkan indah, dan layaklah memuji-muji itu.ā€ (Mazmur 147:1).

ā€œSemakin kita mengetahui kebaikan dan anugerah Tuhan di dalam hidup kita, maka semakin kita dapat memuji Tuhan walaupun kita masih menghadapi masalah.ā€ (Matt Chandler).


Semakin kita lebih lagi untuk mau belajar bahwa Tuhan itu baik dan apa yang diizinkan-Nya terjadi di dalam hidup kita pasti masih ada kebaikan-Nya di baliknya, maka kita tidak akan pernah bisa berhenti untuk mengucap syukur atas segala kebaikan Tuhan selama ini.


ā€œYou cannot have a positive life and a negative mind.ā€ (Joyce Meyer).

Kita tidak dapat memiliki kehidupan yang positif, berjalan bersama dengan pikiran negatif.


Kita dapat belajar dari sikap kedua belas pengintai yang disuruh Tuhan untuk mengintai tanah Kanaan, yang kisahnya tertulis di dalam Bilangan 13-14. Kesepuluh orang pengintai memberi kabar sebenarnya, mengomel, dan melemahkan semangat dari bangsa Israel (13:25-33). Tetapi Kaleb dan Yosua berusaha menguatkan kembali semangat bangsanya dengan mengatakan pada mereka,


ā€œNegeri yang kami lalui untuk diintai itu adalah luar biasa baiknya. Jika TUHAN berkenan kepada kita, maka Ia akan membawa kita masuk ke negeri itu dan akan memberikannya kepada kita, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya. Hanya, janganlah memberontak kepada TUHAN, dan janganlah takut kepada bangsa negeri itu, sebab mereka akan kita telan habis. Yang melindungi mereka sudah meninggalkan mereka, sedang TUHAN menyertai kita; janganlah takut kepada mereka.ā€ (14:7-9).


Tetapi karena perkataan omelan yang melemahkan iman dan semangat dari kesepuluh orang pengintai, pada akhirnya Tuhan membawa mereka mengembara kembali sebagai penggembala di padang gurun selama empat puluh tahun lamanya, sampai mereka semua habis di padang gurun (14:33).


ā€œHanya, demi Aku yang hidup dan kemuliaan TUHAN memenuhi seluruh bumi: Semua orang yang telah melihat kemuliaan-Ku dan tanda-tanda mujizat yang Kuperbuat di Mesir dan di padang gurun, namun telah sepuluh kali mencobai Aku dan tidak mau mendengarkan suara-Ku, pastilah tidak akan melihat negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyang mereka! Semua yang menista Aku ini tidak akan melihatnya.ā€ (Bilangan 14:21-23).


Sikap mengomel dan menggerutu ini mungkin terlihat remeh, tetapi kita tidak akan bisa mengalami kemenangan, ketika memasuki tahun yang baru.


Bangsa Israel lupa akan banyaknya kebaikan yang sudah diperbuat Tuhan di dalam hidup mereka, termasuk pada saat Tuhan mengeluarkan mereka dari penindasan bangsa Mesir mulai dari..


Kesepuluh tulah (Keluaran 7:14-12:30), membelah Laut Merah sehingga Musa dan Israel dapat menyeberang dan berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering (14:15-22), menenggelamkan orang Mesir (ayat 23-28), Tuhan memelihara dengan memberi manna (pasal 16), tiang awan di siang hari supaya mereka tidak kepanasan dan tiang api di malam hari supaya tidak kedinginan (13:21-22), dan masih banyak kebaikan Tuhan lainnya.


Kalau kita suka mengeluh dan mengomel, maka Tuhan itu melihat kita masih belum siap untuk menerima apa yang sudah dijanjikan-Nya, sama seperti bangsa Israel yang malah dibawa Tuhan berputar-putar di padang gurun selama 40 tahun (Bilangan 14:32-35).


Tetapi kalau kita mau melihat dan mengakui betapa banyaknya kebaikan Tuhan selama ini yang sudah memelihara hidup kita, betapa Dia murah hati.. maka kita akan semakin banyak mengucap syukur, memiliki kerendahan hati bahwa semua yang terjadi di dalam hidup kita hanyalah anugerah-Nya semata, semakin setia, dan semakin banyak untuk memuji dan menyembah Tuhan lebih lagi.


Dalam Kebaikan Tuhan..


Pertama. Kebaikan Tuhan dan Hikmat-Nya.


ā€œPencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.ā€ (1 Korintus 10:13).


Bukan berarti kalau Tuhan itu baik maka tidak pernah ada masalah yang diizinkan-Nya terjadi di dalam hidup anak-anakNya, karena Tuhan itu menyimpan hikmat dan rencana-Nya yang mulia di balik semuanya itu. Bahkan di dalam kehidupan orang benar, tetap masalah masih bisa Tuhan izinkan terjadi di dalam hidup mereka.


Tetapi dari ayat di atas kita dapat belajar bahwa semua masalah tidak akan melebihi kekuatan yang dapat kita tanggung. Tuhan itu tahu batas kemampuan kita. Itulah sebabnya teruslah mendekat dan mengandalkan Tuhan, Dia pasti akan memberi hikmat dan jalan keluar terbaik.


Kedua. Kebaikan Tuhan dan kuasa-Nya.


ā€œKita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.ā€ (Roma 8:28).


Sehancur-hancurnya kita merasa hidup ini berjalan, Tuhan itu masih sanggup untuk memulihkan hidup kita. Bahkan saat semuanya terasa sudah terlambat, teruslah percaya masih ada rencana Tuhan yang terbaik, dan Dia dapat menyatakan kebaikan-Nya di dalam hidup anak-anakNya.


Saat kita mau belajar untuk mengucap syukur, maka pikiran kita dapat diubah menjadi positif, dan hal itu disusul dengan berbagai hal positif yang juga ikut terjadi di dalam hidup kita.


Wallace E. Johnson yang kehilangan pekerjaan, pada mulanya marah terhadap Tuhan mengapa Dia membiarkan hal tersebut terjadi. Mengapa tidak ada pembelaan dan penjagaan dari-Nya. Tetapi pada akhirnya dirinya belajar mengucap syukur dan mencoba untuk bangkit kembali. Tuhan memberikan dirinya hikmat sehingga cara berpikirnya berkembang, dan dengan sahabatnya Kemmons Wilson Jr., mencoba membuka motel di tengah keadaan yang sulit. Dan usahanya ini diberkati Tuhan dan berhasil, dari beberapa motel saja telah bertumbuh menjadi jaringan hotel terbesar di dunia. Nama jaringan hotel tersebut adalah Holiday Inn.


Hari-hari ini banyak dari jemaat yang diberhentikan dari pekerjaannya. Tetapi Tuhan mengizinkan semuanya itu dan percayalah Dia masih memiliki kekuatan untuk dapat mendatangkan kebaikan di dalam hidup kita. Kalau kita bisa meyakini dan melihatnya, maka kita akan melihat kebaikan Tuhan terjadi, ada hikmat dan kuasa-Nya yang memampukan setiap kita untuk memiliki Masa Depan Cerah bersama-Nya.


Ketiga. Kita diciptakan untuk berbuat baik.


ā€œKarena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.ā€ (Efesus 2:10).


Setiap dari kita diciptakan Tuhan itu pasti ada tujuan-Nya, tidak mungkin Dia berbuat random / acak dan tidak ada di dalam rencana. Tujuan-Nya adalah agar setiap kita dapat mengisi dan memenuhi hidup kita, dengan berbuat baik bagi sesama yang membutuhkan pertolongan-Nya.


Handphone / HP diciptakan sebagai alat untuk berkomunikasi, bisa melihat foto dan video, dan masih banyak kegunaan lainnya. Kalau kita tidak mau mendasari hidup kita untuk memenuhi tujuan Tuhan untuk berbuat baik, maka kita bisa missing the goodness of life / kehilangan kesempatan untuk dapat melihat kebaikan Tuhan, yang masih bisa terjadi di dalam kehidupan ini.


Melaluinya ada kehidupan dan kemaksimalan di dalam hidup, ada sukacita yang dapat kita rasakan ketika kita dapat memenuhi tujuan Tuhan.


Keempat. Menabur kebaikan menuai berkat.


ā€œSiapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan, siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum.ā€ (Amsal 11:25).
ā€œJanganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.ā€ (Galatia 6:9).

Saat kita tidak jemu-jemu untuk berbuat baik, maka nanti kita akan menuainya. Apa yang kita tabur itulah yang nantinya akan kita tuai, bahkan bisa jadi kita dapat menuai lebih banyak dari apa yang selama ini kita tabur. Ini adalah hukum yang tidak bisa dibatalkan, dan berlaku untuk semua orang.


Kalau kita mau menabur di dalam kerajinan, maka kita akan menuai berkat-berkatNya yang jauh lebih besar di dalam hidup ini. Semua yang kita kerjakan dapat diberkati Tuhan, jadi jangan malas bekerja.


Bekerjalah sekeras-kerasnya seolah-olah semuanya itu bergantung pada kita. Tetapi teruslah mendekat dan memercayai Tuhan, karena semua hal baik yang terjadi di dalam hidup kita hanyalah berkat dan pemeliharaan semata.


Ora et Labora, adalah pepatah yang menekankan betapa pentingnya bekerja keras dan juga memercayakan hasilnya kepada Tuhan.


Setiap orang yang kita jumpai, hargailah mereka. Baik itu waiters / pramusaji, bapak yang bekerja di tempat parkir, dan juga orang-orang yang selama ini pekerjaannya tampak diremehkan.. berbuat baik dan berkatilah mereka. Perhatian kecil bisa membuat perbedaan besar dalam hidup sesama.


Berbuat baik itu gratis, tapi dampaknya luar biasa.


Kelima. Perbuatan baik akan memuliakan Tuhan.


ā€œDemikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.ā€ (Matius 5:16).

Kalau kita berbuat baik dalam hidup orang lain, maka mereka dapat mencicipi sedikit suasana Surga itu seperti apa. Alasan mengapa sering kali kita menginjil dan ditolak oleh sesama adalah, karena orang-orang di sekitar tidak pernah melihat kita berbuat baik dalam hidup mereka.


Sadarilah kebaikan Tuhan, maka hal itu akan membuat hidup kita menjadi pribadi yang lebih positif, berkualitas, dimampukan untuk menjadi berkat dan terang Kristus yang bersinar di tengah kegelapan dan keadaan penuh negatif.. melalui semuanya itu kita akan bersinar dengan positive attitude / sikap hidup yang positif. Hidup kita dimampukan untuk dapat menjadi berkat dan terang Tuhan yang menguatkan iman sesama, serta semakin banyak lagi kebaikan Tuhan yang dapat kita hayati di dalam hidup ini.


Hari-hari ini banyak orang mulai meragukan kebaikan Tuhan di dalam hidup, tetapi marilah kita terus menguatkan sehingga mereka dapat melihat masih ada kebaikan Tuhan di dalam hidup ini. Sikap pesimis dapat diubah menjadi optimis, melihat segala sesuatu dari sisi yang positif. Perkataan dan perbuatan negatif bisa menular, tetapi jadilah sumber inspirasi. Belajar bersyukur dan tidak mudah menghakimi sesama.


Kalau kita mengetahui dan mau untuk menyadari betapa banyaknya kebaikan Tuhan yang sudah memelihara selama ini, maka kita dapat semakin lebih bersungguh hati lagi mengasihi Dia. Selain itu kita juga memiliki kerinduan untuk mengembalikan berkat yang sudah Dia berikan di dalam hidup, untuk dapat menyatakan kemuliaan-Nya.


Jadilah berkat dan terang Kristus dalam hidup sesama kita.


Marilah kita memasuki tahun 2025 ini dengan mengalami dan mensyukuri lebih lagi berbagai kebaikan Tuhan, sehingga banyak sorak-sorai yang dapat kita dengar di rumah Tuhan karena kita telah mengalami segala kebaikan-Nya. Amin.


God is good all the time. All the time God is good.

Amin. Tuhan Yesus memberkati..

Comments


GKPB Masa Depan Cerah Surabaya

©2025 by GKPB Masa Depan Cerah Surabaya

bottom of page